Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lebaran: Sudah Kenyang, Dipaksa Makan!

22 Mei 2020   15:47 Diperbarui: 22 Mei 2020   15:48 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari rawpixel.com via freepik

Tidak peduli jika tamu-tamu itu, sudah makan di rumah yang sudah mereka kunjungi sebelum rumahku. Pokoknya, kalau datang harus makan hidangan yang sudah keluarga saya siapkan.

Masa bodoh jika perut tamu-tamu itu sudah penuh. Sudah kenyang denga makanan yang disediakan di rumah sebelumnya. Kalau sudah berkunjung, mereka harus tetap makan di sini. Titik!

Eh, kalau tamu itu sedang puasa sunnah, bukan titik ding, tapi koma!

Hehe

Biasanya sih, keluarga saya melakukan kebiasaan begitu saat lebaran. Saya rasa, kebiasaan menawarkan makanan dengan agak memaksa kepada tamu, adalah kebiasaan umum dan sudah menjadi tradisi unik saat berlebaran.

Saya tahu, emang agak menyebalkan kebiasaan itu. Bagaimana tidak, perut sudah membuncit, rasa kenyang penuh dengan makanan enak.

Tapi perut masih saja dipaksa untuk melebarkan diafragmanya demi menikmati hidangan yang tersaji.

Rasanya sebal harus menahan rasa kenyang dan berusaha untuk tetap lapar. Tetapi melihat senyum ramah dan mata berbinar penghuni rumah yang saya singgahi, membuat saya tak tega menolak tawaran mereka untuk makan.

Konsekuensinya, ya.. perut jadi makin lebar kemana-mana.

Apa anda merasakan pula?

Daan... katanya, Lebaran tahun ini akan berbeda. Pemerintah meminta kita merayakan di rumah saja. Katanya, ini demi keamanan kita, masyarakat dilarang mudik ke kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun