Menatap Lelah
Oleh: Mukhtar Habib
Dari semenanjung ujung jua tanpa asa
Terkubur segenap tulisan-tullisan hati
Menetapi, rak bergemih
Haruskah meratap?
Imbuhan syair hanyalah ratapan tak berguna
Kehidupan penuh hujan dan kemarau panjang
Tak ingin mengurai
Jiwa tak mampu menatap, meski hati menjerit