Lihat ke Halaman Asli

Islam dan Manusia: Moral Islam dalam Membangun Karakter Individu

Diperbarui: 3 Juni 2022   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dakta.com

Islam memberikan kontribusi yang sangat besar bagi umat manusia melalui kemajuan di segala bidang pembelajaran. Dampak Islam terhadap peradaban manusia dapat dibagi menjadi dua bidang dampak moral dan intelektual. Pemeriksaan yang cermat terhadap keduanya memberikan wawasan tentang kecanggihan dan kemajuan budaya Islam.

Hidup itu penting dan nilai-nilai kehidupan bahkan lebih penting. Nilai adalah pedoman prinsip, atau standar perilaku, yang dianggap diinginkan oleh masyarakat sipil dan adil. Mereka adalah apa yang kita gunakan untuk memandu interaksi kita dengan orang lain, dengan teman dan keluarga kita; mereka memandu perilaku kita dalam komunitas tempat kita menjadi anggota, dalam bisnis, dan dalam perilaku profesional kita.

Nilai-nilai etika membawa konsep standar moral, tanggung jawab moral dan identitas moral. Standar moral diasosiasikan dengan perilaku, tanggung jawab moral mengacu pada hati nurani kita, dan identitas moral mengacu pada orang yang mampu melakukan tindakan yang benar atau salah. Ketika diwujudkan oleh manusia, mereka berfungsi untuk:

•Memastikan harmoni antar individu;

• Menjadi indovidu yang baik untuk keharmonisan di dalam masyarakat 

• Menjaga agar  tetap dalam hubungan yang baik dengan kekuatan yang menciptakan kita.

Nilai-nilai etika adalah intisari dari setiap filosofi kehidupan. Sebuah pepatah Cina mengatakan bahwa "jika ada kebenaran di dalam hati, akan ada keindahan dalam karakter, jika ada keindahan dalam karakter, akan ada keharmonisan dalam rumah tangga, bila ada keharmonisan dalam rumah tangga, akan ada ketertiban dalam bangsa; ketika ada ketertiban dalam bangsa, akan ada perdamaian di dunia"

Islam sepenuhnya mengakui pentingnya nilai-nilai yang luar biasa dalam kehidupan manusia. Ini tidak hanya mendukung nilai-nilai etika yang dikemukakan oleh agama-agama sebelumnya, tetapi juga menambah kedalaman dan keindahannya. Ini memberikan dasar spiritual dan motivasi intrinsik untuk nilai-nilai luhur. Islam menyentuh relung terdalam dari jiwa manusia tidak hanya untuk membersihkannya dari bayang-bayang gelap kemarahan, iri hati, keserakahan dan atribut negatif manusia lainnya, tetapi juga untuk menerangi dengan cahaya kesabaran, cinta, belas kasihan, pengorbanan diri dan martabat pribadi. .

Revolusi Islam memiliki dampak yang mendalam dan abadi pada aspek psikologis dan sosiologis dari keberadaan manusia. Sebelum datangnya Islam, filsafat dan agama (kecuali Kristen) tidak meninggalkan pengaruh yang sangat dalam bagi kehidupan manusia. Secara umum, perilaku individu dan sosial tidak banyak dipengaruhi oleh agama atau filsafat.

Sebagian besar, orang percaya bahwa Tuhan, setelah menciptakan alam semesta, menjadi tidak peduli dan acuh tak acuh terhadap urusan duniawi. Entah mereka tidak memiliki rasa takut atau cinta akan Tuhan, atau rasa takut dan cinta akan Tuhan bukanlah kekuatan kreatif yang layak dalam membentuk kehidupan mereka. Sebagian besar ajaran filsafat Yunani memiliki konsepsi negatif tentang sifat-sifat Tuhan dan mereka hampir tidak menyebutkan belas kasihan, cinta, dan pengampunan Tuhan yang tak terbatas, sedangkan sejarah menggambarkan bahwa tidak ada budaya atau peradaban positif yang dapat dibangun di atas konstruksi yang suram dan sikap yang tidak wajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline