9 September menjadi momentum refleksi dan kebangkitan olahraga secara nasional. Hari yang dijadikan oleh oleh pemerintah untuk memperingati mulainya Pekan Olahraga Nasional 1983 silam di Kota Solo hingga saat ini itu menjadi waktu yang tepat untuk melakukan refleksi sejauh mana peran olahraga dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Olahraga yang menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat tentu menjadi tantangan dan harapan yang mempunyai nilai dan tujuan penting didalamnya. Berbagai model dan desain menjadi ciri khas sehingga olahraga bukan sekedar prestasi melainkan gaya hidup masyarakat. Dalam Perpres Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional keolahragaan adalah segala aspek yang berkaitan olahraga yang memerlukan pengaturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan dan pengawasan. Olahraga yang merupakan kegiatan yang sistematis mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial.
Pada era saat ini Olahraga seringkali dititikberatkan pada soal prestasi saja dan hanya pada momentum besar seperti peringatan hari kemerdekaan serta pekan yang diselenggarakan pemerintah melalui organisasi keolahragaan baik lokal maupun skala internasional. Mereka yang berprestasilah yang dianggap oleh sebagian orang olahragawan sejati.
Paradigma pemikiran inilah yang semestinya diimbangi dengan sistem keolahragaan yang baik sehingga pola pengaturan olahraga bukan sekedar olahraga prestasi yakni olahraga menjadi bagian aktifitas sehari-hari yang mendukung keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Penulis menyambut baik beberapa aktifitas olahraga seperti lari marathon yang digelar diberbagai kota dengan membuka peluang orang asing untuk berpartisipasi dan mendukung perekonomian lingkungan sekitar. Olahraga yang satu ini sangat mendorong orang untuk menjadikan lari sebagai aktititas sederhana, murah namun bisa berdampak sangat baik. Calon peserta marathon hanya sekedar merutinkan aktivitasnya sebagai gaya hidupnya masing-masing sebelum dan pasca kegiatan.
Prestasi olahraga adalah bagian kecil dari keolahragaan itu sendiri. Menurut hemat penulis ada beberapa perhatikan memaknai olahraga. Pertama, Olahraga sebagai kebutuhan tumbuh kembang manusia. Menjadikan setiap aktivitas gerak tubuh manusia dalam kehidupan sehari-hari merupakan dasar dari olahraga itu sendiri.
Sejak lahir manusia diciptakan sempurna dengan berbagai macam fungsi tubuh agar bergerak dengan baik. Hal itu pula harus didukung secara berkelanjutan sesuai dengan usianya masing sehingga bisa tumbuh kembang dengan baik. Namun dengan perkembangan zaman seringkali generasi anak sekolah kemampuannya menggerakkan fungsi tubuh jauh dari sempurna, seperti memegang ujung kakinya sendiri. Aktifitas keseharian pula harus dimaknai olahraga, seperti halnya petani berjalan dan mencangkul hingga memanen merupakan aktifitas olahraga yang menjadi perhatian bersama.
Kedua, Olahraga bukan sekedar pada aktivitas gerak namun memerlukan pengetahuan secara menyeluruh. Olahraga bisa di konsep dengan baik akan menyentuh segala sisi kehidupan individu maupun masyarakat melalui sistem yang memadai sesuai dengan kearifan lokal. Olahraga yang bersumber pada manusia itu sendiri bisa dimodifikasi dengan baik tanpa meninggalkan kaidah dan unsur pokok dari olahraga itu sendiri. Sportivitas.
Kekaidahan olahragalah yang sejatinya menjadi ruh kegiatan untuk mendukung berkembangnya kehidupan manusia secara fisik maupun sosial. Saling menghargai, menghormati mendukung penuh proses berkembangnya diri dan orang lain mencapai puncak terbaiknya dalam merawat anugrah terindah dari Sang Pencipta itu. Melalui olahraga manusia bisa mencapai tingkatan terbaik kehambaannya terhadap Sang Pencipta. Mentransferkan pesan-pesan kebaikan serta membudayakan nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI