Lihat ke Halaman Asli

Warga Desa Kapuk Budidayakan Lada Sambung

Diperbarui: 13 Agustus 2020   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

WARGA DESA KAPUK BUDIDAYAKAN LADA SAMBUNG

Warga Desa Kapuk Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai budidaya lada sambung (sambung malada dan lada). Tanaman malada dengan nama latin Piper Colubrinum ini berasal dari hutan Amazon dan sekarang banyak tersebar di daerah Kalimantan. 

Malada tersebut menjadi sambungan antara tanaman malada dan lada yang menjadi inovasi baru dibidang pertanian. Teknik penyambungan lada dengan malada dapat dilakukan dengan cara stek/ grafting yaitu menyambung bagian bawah tanaman malada dengan pucuk atas tanaman lada dan sangat mudah untuk diterapkan. Tanaman ini mempunyai sifat tahan terhadap serangan jamur, busuk akar dan tahan terhadap genangan air. 

"Kami berharap lada sambung ini menjadi solusi atas keresahan petani, yang mana biasanya lada kami banyak yang mati karena penyakit kuning, jamur, busuk pangkal batang, gugur daun dan lain-lain yang sangat rentan sekali terhadap tanaman lada". Ujar Hari. 

Penyemaian dan penyambungan ini baru dilakoninya selama 4 bulan yang lalu dengan jumlah 4.000 batang. Ia juga mengatakan "lada sambung ini dijual dengan harga terjangkau serta dapat membantu para petani yang ingin menanam lada dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas lada di Bangka Belitung."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline