Lihat ke Halaman Asli

Alun-Alun Kidul Jogja: Antara Sakral, Santai, dan Salah Jalur

Diperbarui: 3 Oktober 2025   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Penampakan alun-alun pagi hari./Koleksi: Misbah Moerad."

Seri Artikel "Epic Trip Jawa Tengah"

Destinasi 14 : Alun Alun Kidul Jogja

Kalau bicara soal Jogja, banyak orang langsung ingat Malioboro, Gudeg, atau Keraton. Tapi ada satu tempat yang selalu jadi favorit warga lokal maupun wisatawan untuk nongkrong santai di malam hari: Alun-Alun Kidul Jogja.

Sejarah Singkat

Alun-Alun Kidul awalnya bukan sekadar tempat nongkrong. Pada masa Kesultanan, tempat ini digunakan untuk kegiatan sakral dan latihan prajurit keraton. Dua pohon beringin kembar di tengahnya bukan ditanam sembarangan, melainkan dipercaya punya makna filosofis: keseimbangan hidup dan simbol perlindungan.

Suasana dan Hal Menarik

Sekarang, fungsi alun-alun sudah lebih ke tempat hiburan rakyat. Malam hari, suasana semakin meriah:

  • Ada sepeda hias dengan lampu warna-warni yang bikin serasa main di dunia neon.
  • Banyak jajanan khas seperti wedang ronde, jagung bakar, sampai cilok.
  • Dan tentu saja... permainan legendaris: masangin. Jalan lurus dengan mata tertutup, melewati dua pohon beringin. Katanya, kalau berhasil, semua keinginanmu bisa terkabul.

"Mejeng disini dulu./Koleksi: Misbah Moerad."

Pengalaman Kocak

Nah, di sinilah tragedi kecil saya terjadi. Dengan penuh percaya diri, saya coba jalan lurus mata tertutup. Percobaan pertama... meleset ke kiri. Percobaan kedua... malah nyasar ke kanan. Percobaan ketiga... hampir nabrak pasangan yang lagi foto-foto romantis. Dan barulah di percobaan keempat saya berhasil lewat tepat di tengah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline