Lihat ke Halaman Asli

Mima Isono

Freelancer

Meriahnya Festival Kembang Api yang Paling Ditunggu di Jepang

Diperbarui: 5 Agustus 2019   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi


Festival kembang api selalu dinantikan di musim panas di Jepang. Berbagai kota di Jepang mengadakan festival kembang api dalam skala yang berbeda-beda. Maksudnya skala adalah jumlah kembang api yang dinyalakan selama festival berlangsung. Festival kembang api diadakan atau diatur oleh pemerintah kota yang membentuk panitia khusus untuk penyelenggaraan kembang api. 

Menyalakan kembang api tidak bisa di sembarangan di Jepang, apalagi dalam skala besar. Ada banyak sekali peraturan yang harus dipenuhi, dari mulai izin dari kepolisian sampai lokasi penonton selama festival kembang api berlangsung, semuanya harus dipenuhi oleh penyelenggara festival. Bukan berarti festival kembang api diadakan oleh pemerintah kota lalu izin pelaksanaan festival menjadi gampang diperoleh lho. 

Suami saya bercerita, dulu ada banyak sekali kota-kota di Jepang yang menyelenggarakan festival kembang api, tapi karena semakin lama peraturan penyelenggaraan festival kembang api semakin ketat, hanya kota-kota yang "kaya" yang mampu melaksanakan festival kembang api. Lalu festival kembang api mulai hilang di kota-kota kecil. 

Biasanya disediakan tempat khusus untuk menonton festival kembang api dan ada biaya atau tiket masuk untuk bisa duduk di tempat terbaik untuk melihat kembang api. Harga tiket masuknya tergantung posisi tempat duduk. Semakin strategis tempat duduk atau tidak terlalu jauh dari posisi kembang api di lontarkan, harga tiket semakin mahal. 

Hanabi, begitu orang Jepang menyebut kembang api, dipercayai dapat mengusir jin-jin jahat. Menyalakan dan menonton kembang api di musim panas adalah tradisi orang Jepang dari zaman dahulu. Di Tokyo, festival kembang api yang paling populer adalah Sumida River Fireworks Festival. Tahun ini festival kembang api di sungai Sumida sudah mencapai usia 42 tahun. 

Saya dan keluarga tidak menonton festival kembang api di sungai Sumida. Kami menghindari menonton kembang api karena anak kami takut dengan suara menggelegar dari kembang api. 

Tahun ini kami datang ke wilayak Asakusa, tempat dimana sungai Sumida berada, 2 jam sebelum festival kembang api di mulai. Kami hanya mau lihat suasana keramaian. Ternyata, luar biasa ramainya orang di wilayah Asakusa dekat dengan sungai Sumida. Butuh waktu lebih dari 10 menit untuk bisa keluar dari Stasiun Asakusa! 

Karena kondisi anak saya masih terlalu kecil, saya menonton hanabi dari kejauhan, dari apartmen tempat kami tinggal. Lumayan juga pemandangannya. Suami bawa anak saya jalan-jalan ke tempat lain, supaya ga denger bunyi kembang api. 

Simak cerita saya & tonton festival kembang api di vlog saya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline