Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Gambaran Sore yang Kesakitan

Diperbarui: 6 Februari 2018   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunyi ketukan beberapa kali terdengar oleh telinga senja.  Ketukan yang dibawa oleh angin barat yang sedang didesak musim.  Ketukan kematian bagi para narapidana pembuat kekacauan cuaca.  Beginilah gambar sore hari yang berhasil direkam oleh mata hati yang peduli.

Siluet tipis merah membayangi datangnya malam.  Merahnya terlihat sangat kesakitan.  Dilukai oleh sengatan bisa asap pabrik-pabrik dan mesiu yang terbakar.  Malah setelahnya disirami cuka yang meleleh dari dengusan tak peduli manusia-manusia barbar.

Ini bukan musim yang sedang ramah.  Terlebih lagi amarah sedang tergelincir di mana-mana.  Di tempat para mucikari memperjualbelikan harga diri.  Di gudang beras yang sebagian bulirnya sengaja dicuri.  Di pelelangan ikan yang cuma bisa menjual ikan berduri.

Tak usah menunggu hingga musim menjadi ramah.  Jadwal pergantian masih lama.  Paling penting adalah mengurangi rasa lelah.  Agar bisa bertahan hingga langit berubah warna.

Jakarta, 6 Februari 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline