Lihat ke Halaman Asli

Cinta Tanpa Surga: Rabi'ah Dan Do'a Di Trngah Malam

Diperbarui: 5 Juli 2025   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita sufi berdzikr , obor dan ember disamping(sumber :canva)

Langit Basrah malam itu bersih dari awan. Bulan menggantung seperti lentera sunyi. Di sebuah sudut kota, di rumah kecil yang nyaris tak terlihat, duduklah seorang perempuan dalam zikir panjang: Rabi’ah al-Adawiyah.

Tak ada permintaan dalam doanya. Tak ada tangis karena dunia. Ia hanya ingin mencintai-Nya, karena Dia adalah Dia.

Malam itu, seorang pria datang mengetuk pintu. Seorang ulama besar yang ingin bertanya, bukan tentang fiqih, tapi tentang hati.

“Wahai Rabi’ah, mengapa engkau berdoa dengan membawa obor dan seember air?” tanya sang ulama.

Rabi’ah tersenyum. Obor di tangan kirinya berkobar lembut, dan air di tangan kanannya bergoyang mengikuti langkah.

“Obor ini untuk membakar surga,” jawabnya lembut. “Dan air ini untuk memadamkan api neraka. Agar manusia mencintai Tuhan bukan karena takut, bukan pula karena berharap pahala, melainkan karena Dia memang layak dicintai.”

Ulama itu tertegun. Dunia ilmu yang ia bawa runtuh di hadapan cinta suci seorang perempuan yang tak pernah belajar di madrasah, tapi hatinya adalah kitab yang terbuka.

Rabi’ah lalu berjalan ke halaman. Ia menatap langit dan berkata, “Ya Allah, jika aku menyembah-Mu karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya. Jika aku menyembah-Mu karena ingin surga, haramkan aku darinya. Tapi jika aku menyembah-Mu karena cinta semata, jangan Kau tutupi wajah-Mu dariku.”

Malam pun membeku. Angin tak bergerak. Langit seperti mendengar. Mungkin surga pun menahan napas.

Rabi’ah tak pernah menikah. Ia menikahi cintanya pada Tuhan. Ia tidak ingin surga jika itu membuatnya mencintai Tuhan karena imbalan.

Hingga ajal menjemputnya, hanya satu yang ia minta: “Ya Allah, izinkan aku mencintai-Mu sebagaimana Engkau mencintaiku.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline