Di banyak organisasi, kata "budaya" dan "nilai" sering terdengar seperti saudara kembar. Padahal, keduanya bisa sangat berbeda.
Nilai (values) adalah apa yang ingin kita yakini. Budaya (culture) adalah apa yang benar-benar kita lakukan, terutama saat tak ada yang mengawasi.
Culture is Not Values karya Eric Partaker menyentil kita dengan satu kalimat tajam:
"Culture is what people do when no one is watching."
Artinya, budaya bukan dibentuk dari poster di ruang rapat atau jargon onboarding. Budaya lahir dari kebiasaan, sistem penghargaan, dan keputusan sehari-hari. Nilai bisa ditulis, tapi budaya hanya bisa dihidupi.
Antara Deklarasi dan Kenyataan
Organisasi bisa menulis "Kami menjunjung transparansi" di dinding kantor. Tapi jika komunikasi internal penuh sensor dan ketakutan, maka budaya yang hidup adalah "kontrol dan kehati-hatian." Nilai menjadi dekorasi, bukan nyawa.
Eric Partaker merumuskan siklus pembentuk budaya secara sederhana tapi tajam:
Apa yang Anda hargai -> Mendorong perilaku -> Menentukan apa yang berlaku -> Membentuk budaya -> Menentukan kembali apa yang Anda hargai.
Culture is not Values, Sumber: Eric Partaker
Jika yang dihargai adalah kecepatan tanpa refleksi, maka budaya yang terbentuk adalah "buru-buru dan ceroboh." Jika yang dihukum adalah keberanian bersuara, maka budaya yang tumbuh adalah "diam dan patuh."
Pengalaman Lapangan: Poster Bukan Bukti Budaya