Selingkuh dalam Pandangan Islam: Jangan Dekati, Sayangi Pasanganmu
Seorang sahabat bercerita lirih di sebuah sore usai Ashar. Tatapannya kosong, seperti ada serpihan kepercayaan yang baru saja luruh dari pelupuk harapan. "Bang Merza," katanya, "saya tak menyangka... dia sanggup mendua. Saya pikir kami baik-baik saja."
Saya hanya terdiam. Tak ada kata bijak yang langsung bisa menyembuhkan luka sedalam itu. Luka karena dikhianati bukan hanya soal amarah, tapi tentang bagaimana jiwa yang telah membuka sepenuh pintu justru dilukai dari dalam.
"Benarkah selingkuh tidak bisa diobati?" tanya sahabat itu, menggantungkan harapan akan jawaban yang menenangkan. Dan dari pertanyaan itulah tulisan ini lahir.
Selingkuh: Luka Tanpa Darah, Derita Tanpa Suara
Selingkuh bukan hanya pelanggaran terhadap pasangan, tapi juga terhadap amanah suci pernikahan. Dalam Islam, pernikahan adalah ibadah, bukan sekadar ikatan dunia. Maka, pengkhianatan dalam hubungan juga berarti pelanggaran terhadap nilai spiritual.
Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra: 32)
Ayat ini tidak berkata "jangan berzina", tetapi "jangan mendekati". Artinya, bukan hanya perbuatannya yang dilarang, tapi segala hal yang mengarah ke sana --- termasuk pesan rahasia, pertemuan diam-diam, hingga hubungan emosional yang disembunyikan dari pasangan sah.
Pasangan: Tempat Berteduh, Bukan Sumber Luka
Allah menjadikan pasangan hidup untuk satu tujuan mulia: ketenangan. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang."
(QS. Ar-Rum: 21)
Selingkuh merusak tiga pilar utama hubungan islami ini: sakinah (tenang), mawaddah (cinta), dan rahmah (kasih sayang). Bukan hanya merusak pasangan, tapi juga mencederai niat spiritual dari pernikahan itu sendiri.
Apakah Selingkuh Bisa Diobati? Tiga Kunci Pemulihan
Pertanyaan ini menggugah banyak jiwa. Jawabannya: bisa, jika... ketiganya dilakukan bersama dengan penuh kesungguhan: