Lihat ke Halaman Asli

MIFTAHUL ULUM

Orang Desa Asli

Pendamping Desa Kluster 3 Jepara Matangkan Strategi Penguatan Bumdes, Ketahanan Pangan dan RKPDesa 2025

Diperbarui: 14 Agustus 2025   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi TPP Kab. Jepara

 

Jepara – Suasana hangat namun penuh semangat menyelimuti Ruang Rapat BUMDes Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, saat Pendamping Desa Kluster 3 berkumpul dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pendampingan, Kamis (14/8/2025).

Rakor dipimpin langsung oleh Koordinator Kabupaten Farida Suyuni,  Tim Pendamping Profesional (TPP) Jepara bersama TAPM PIC Ketahanan Pangan. Hadir seluruh Pendamping Desa dari kecamatan-kecamatan di Kluster 3 yang siap membahas langkah-langkah strategis untuk memajukan desa dampingan.

Dalam forum tersebut, tiga agenda besar menjadi fokus utama:

  1. Evaluasi Progres Pendampingan BUMDes
    Pembahasan meliputi perkembangan unit usaha, inovasi yang telah berjalan, kendala di lapangan, hingga strategi penguatan permodalan dan tata kelola BUMDes agar semakin mandiri dan berdaya saing, hususnya dalam kesiapan melaksanakan kegiatan ketahanan pangan melalui Dana Desa 20 %.

  2. Pelaksanaan Kegiatan Ketahanan Pangan
    Dibedah progres program ketahanan pangan yang bersumber dari Dana Desa 20%, termasuk keberhasilan desa-desa dalam mengembangkan pertanian, peternakan, dan pengolahan hasil pangan.

  3. Evaluasi Penyaluran Dana Desa dan Pelaksanaan RKPDesa 2025
    Pendamping Desa mengulas pencairan dan pemanfaatan Dana Desa, memastikan kesesuaian dengan RKPDes 2025, serta menyiapkan langkah perbaikan agar program berjalan efektif dan tepat sasaran.

Dalam arahannya, Korkab TPP Jepara mengingatkan bahwa Pendamping Desa memegang peran strategis sebagai motor penggerak perubahan di desa.

“Pendamping Desa bukan hanya memantau, tapi menjadi mitra aktif dalam memastikan BUMDes kuat, ketahanan pangan terjaga, dan program desa berjalan tepat waktu serta tepat manfaat,” tegasnya.

Diskusi berjalan dinamis. Berbagai masukan dan solusi lapangan mengalir dari para peserta, menandakan komitmen kuat untuk terus meningkatkan kualitas pendampingan.

Rakor ditutup dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan dijalankan di masing-masing kecamatan, dengan target hasil yang lebih terukur dan berdampak langsung bagi masyarakat desa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline