Di masa lalu, setiap bisnis membutuhkan tenaga manusia untuk menjalankannya. Namun kini, robot menjadi pendorong utama efisiensi dan produktivitas industri. Raymond Chin dalam video YouTube-nya "Pabrik Tidak Butuh Kita Lagi? Pelajari Skill Ini Sekarang!" yang diunggah Senin, (9/6/25) mengungkapkan bahwa salah satu pabrik elektronik di Tiongkok berhasil meningkatkan output sebesar 250 persen dan menurunkan tingkat kesalahan hingga 80 persen setelah mengganti 90 persen tenaga kerjanya dengan robot.
"Ini bukan sekadar efisiensi biasa, tapi revolusi," kata Raymond.
Pabrik-pabrik seperti Fanuc di Jepang dapat beroperasi nonstop selama 30 hari tanpa keterlibatan manusia. Siemens mampu mencapai akurasi hampir sempurna dalam inspeksi produk berkat kecerdasan buatan (AI). Bahkan, hanya dengan tiga robot, satu pabrik bisa menggantikan 100 tenaga kerja manusia.
Efek domino dari efisiensi ini tak bisa dihindari. Industri otomasi diperkirakan akan bernilai 412 miliar dolar pada 2030, dan sekitar 20 juta pekerjaan di sektor manufaktur global diprediksi akan hilang.
Pabrik futuristik tanpa manusia, penuh robot dan suasana dingin. Seorang manusia tampak kecil di luar.Sumber: Ilustrasi AI oleh ChatGPT.
Raymond menegaskan bahwa, "Perusahaan akan selalu memilih efisiensi. Ketika robot bisa bekerja tanpa lelah, tanpa bosan, dan tanpa kesalahan, maka tidak heran jika mereka menjadi pilihan utama."
Efisiensi tinggi dan pengurangan biaya produksi membuat teknologi ini semakin digandrungi, bukan hanya oleh perusahaan besar, tetapi juga mulai menjalar ke pabrik kecil dan menengah.
Dengan perubahan cepat ini, masyarakat dunia, termasuk Indonesia, perlu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi era di mana mesin mengambil alih pekerjaan manusia. Revolusi industri baru ini adalah tentang kecepatan beradaptasi, bukan sekadar bertahan.
Sumber: Raymond Chin, "Dark Factory: Pabrik Tidak Butuh Kita Lagi? Pelajari Skill Ini Sekarang!", YouTube, 9 Juni 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI