Dalam rangka mendukung inovasi teknologi pertanian, program kerja Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diinisiasi oleh KKN-T PM Universitas PGRI Madiun Kelompok 16 telah mengadakan sosialisasi media tanam "Vertical Tower" di Desa Selorejo. Kegiatan ini berlangsung di Kelompok Tani "Subur" pada tanggal 16 Januari 2025 dan mendapat sambutan antusias dari para anggota kelompok tani Subur.
Media tanam "Vertical Tower" merupakan salah satu inovasi terbaru yang dirancang untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan lahan pertanian, khususnya di daerah yang memiliki keterbatasan lahan. Dalam sosialisasi ini, para anggota Kelompok Tani "Subur" serta warga desa yang hadir menunjukkan adanya minat untuk mempelajari metode ini. Adapun salah satu warga ingin berinovasi untuk dijadikan media tanaman bonsai.
Para peserta diberikan penjelasan tentang cara kerja "Vertical Tower", mulai dari proses penyusunan dan pembuatan menara tanam, jenis tanaman yang cocok, hingga pemeliharaannya. Demonstrasi langsung juga dilakukan oleh tim KKN-T PM UNIPMA Kelompok 16 untuk memberikan gambaran nyata mengenai penggunaan media tanam ini. Antusiasme warga terlihat dari banyaknya pertanyaan dan ide yang diajukan selama sesi tanya jawab, serta keinginan untuk mencoba metode ini di lahan mereka sendiri.
Sebagai bagian dari kegiatan, tim KKN-T PM UNIPMA Kelompok 16 juga mengadakan sesi diskusi mengenai kelebihan dan kelemahan media tanam "Vertical Tower". Berikut adalah poin-poin yang dibahas:
Kelebihan "Vertical Tower"
- Hemat Lahan Media tanam ini memungkinkan budidaya tanaman secara vertikal, sehingga cocok untuk daerah dengan lahan terbatas.
- Efisiensi Air dan Nutrisi Sistem ini dirancang untuk meminimalkan penggunaan air dan pupuk, sehingga lebih ramah lingkungan.
- Mudah Dikontrol Dengan sistem bertingkat, pemantauan tanaman menjadi lebih mudah, termasuk dalam hal pemberian air, pupuk, dan pengendalian hama.
- Estetis dan Fungsional Selain produktif, "Vertical Tower" juga memberikan nilai estetika yang dapat meningkatkan keindahan lingkungan sekitar.
Kelemahan "Vertical Tower"
- Perawatan Lebih Intensif Karena menggunakan sistem vertikal, tanaman membutuhkan perhatian lebih dalam hal distribusi air dan nutrisi agar pertumbuhan tetap optimal.
- Keterbatasan Jenis Tanaman Tidak semua jenis tanaman dapat dibudidayakan dengan metode ini. Biasanya, tanaman yang cocok adalah sayuran daun atau tanaman berukuran kecil.
- Ketahanan Struktur "Vertical Tower" memerlukan bahan yang kokoh agar tahan lama, terutama di daerah dengan cuaca ekstrem.
Media Tanam Vertikultur Tower (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Melalui program kerja ini, diharapkan para petani Desa Selorejo dapat mengadopsi teknologi "Vertical Tower" untuk meningkatkan hasil pertanian mereka sekaligus mengatasi keterbatasan lahan. Selain itu, inovasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan pertanian yang lebih modern dan efisien.
Program ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari KKN-T PM Universitas PGRI Madiun Kelompok 16 dalam mendukung pengembangan teknologi tepat guna di bidang pertanian. Tim KKN-T PM Kelompok 16 berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Selorejo, khususnya Kelompok Tani "Subur".