K-Cloud adalah inisiatif layanan komputasi awan yang disediakan untuk lingkungan pemerintahan (khususnya di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika). Layanan ini memungkinkan instansi memanfaatkan sumber daya IT (storage, server, aplikasi) tanpa harus membangun infrastruktur sendiri. Artikel ini membahas konsep, faktor adopsi, manfaat, tantangan, dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian serta literatur terkait cloud computing.
Apa itu K-Cloud?
K-Cloud merupakan platform cloud yang ditujukan untuk menunjang kebutuhan layanan TI instansi pemerintahan. Tujuannya adalah menyediakan lingkungan komputasi terpusat yang lebih efisien, mudah diakses, dan lebih mudah dikelola dibandingkan infrastruktur lokal (on-premise).
Referensi studi kasus di lingkungan Kementerian Kominfo mengindikasikan bahwa meskipun layanan tersedia, tingkat pemanfaatannya masih bisa ditingkatkan karena berbagai faktor teknis dan non-teknis. (Sumber: Andriariza Ambhita Sukma, Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan K-Cloud di Kementerian Komunikasi dan Informatika).
Link: https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/iptekkom/article/view/567
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adopsi K-Cloud
Berdasarkan penelitian yang menggunakan model TOE (Technology-Organization-Environment), ada tiga kelompok faktor utama:
Technology (Teknologi)
Keandalan jaringan, performa layanan, keamanan, dan kemudahan penggunaan.
Faktor teknologi terbukti berpengaruh positif terhadap keputusan adopsi.
Organization (Organisasi)
Dukungan manajemen, kesiapan SDM, kebijakan internal, dan anggaran.