Islamisasi ilmu adalah suatu upaya untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern (yang banyak berakar dari paradigma Barat) ke dalam kerangka nilai, epistemologi, dan worldview Islam. Proses ini tidak sekadar mengganti istilah-istilah dalam ilmu Barat, tetapi membangun ulang ilmu tersebut agar sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang bersumber dari al-Qur'an, Sunnah, dan tradisi keilmuan Islam. Konsep Islamisasi Ilmu (Menurut Para Pemikir Muslim)
a. Ismail Raji al-Faruqi
Menyusun proyek "Islamization of Knowledge". Menekankan pentingnya mengislamkan ilmu sosial dan humaniora, karena paling banyak terpengaruh worldview Barat, Langkahnya:Mengetahui perbedaan worldview Barat vs Islam, Menguasai warisan ilmu Islam klasik, Mengkritik dan menganalisis ilmu Barat, Menyintesis ulang ilmu dalam kerangka Islam.
b. Syed Muhammad Naquib al-Attas
Menggunakan istilah "Desekularisasi Ilmu". Lebih menekankan pada pemurnian konsep-konsep kunci (seperti ilmu, kebebasan, adil, dsb) dari pengaruh Barat, Fokus pada pembentukan adab (etika keilmuan) dalam pendidikan Islam.
Strategi Islamisasi Ilmu :
1. Rekonstruksi Epistemologi Islam
Mengintegrasikan wahyu sebagai sumber pengetahuan utama, Mengakui akal dan empiris sebagai bagian, tetapi bukan satu-satunya alat memperoleh ilmu.
2. Kritik terhadap Ilmu Barat
Menyaring konsep-konsep yang bertentangan dengan ajaran Islam (misalnya teori Darwinisme, relativisme moral, dll). Tidak menolak seluruh ilmu Barat, tetapi mengambil yang netral dan bermanfaat.
3. Pembangunan Ilmu dalam Kerangka Islam