Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Hargailah Masakan Ibu, Karena Kelak Itulah Sebab Rindumu

Diperbarui: 30 Oktober 2016   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi I www.rd.com

Masakan ibu bukan sekadar bahan makanan yang dicampur dengan bumbu-bumbu, tapi kelak akan menjadi wujud rindu: yang selalu membawa kembali pada bangunan yang kamu sebut rumah.

Mungkin hari ini kamu amat mudah menghiraukan ajakan ibu untuk segera makan masakannya. Mungkin juga hari ini kamu biasa untuk tak menghabiskan makanan buatannya.Tapi akan ada suatu ketika dimana kamu ingin sekali mencicipinya sampai habis, kalau perlu malah "tanduk". Saat kamu punya jarak dengannya, menjadi jauh.

Karena rasa masakan Ibu memang tak mudah ditiru dari kelihatannya...

Memang sering kita menjadi paham,ketika sudah merasakannya. Pun yang saya alami. Ketika jarak benar-benar jadi pemisah kami. Waktu saya harus merantau, menjadi mahasiswa yang juga anak kos-kosan misalnya.

Waktu diawal, saya pernah jadi rajin untuk memasakan makanan sendiri daripada membeli .Alasannya, karena saya belum menemukan yang sesuai dengan lidah juga karena saya malas keluar sih. Hehe. Juga karena teman kos lain yang punya visi yang sama, alhasil kami pun giat sekali memasakan makanan untuk menyelamatkan perut yang keroncongan.

Jangan kira kami hanya memasak mie instan. Tiap pagi, sebelum kuliah, kami sering menyempatkan diri untuk menunggu abang tukang sayur melewati kos kami. Untuk membeli apa yang bisa dimasak juga teman setia bernama krupuk.

Visi yang sama dari kami adalah kami paham salah satu cara untuk menebus rindu masakan rumah itu dengan membuat masakan meski sederhana saja. Seperti sop, bayam, tempe atau tahu goreng dengan sambal. Oya,Jangan kira kami sudah jelas mengerti bagaimana membuatnya. Sering diantara kami harus bertanya dulu apa yang bahan yang dibutuhkan pada masing-masing Ibu kami. Dan setelah dipraktikan, memasak seperti Ibu ternyata memang tak mudah dari kelihatannya.

"sambel itu, bumbunya apa aja mah? "

Karena Ibu Telah Meluangkan Banyak Waktunya untuk Kita

Lain cerita, hari ini saya dan adik ditinggal sendiri karena Ibu dan Ayah harus keluar kota mendadak. Padahal kondisi adik paska pemulihan setelah operasi membuat saya harus menjaga adik juga termasuk makan yang ia harus makan.

Mau tidak mau saya memasak. Ya, bukan hal baru memang. Karena dibangku perkuliahan pun tak jauh dari persoalan makanan. Juga gender saya yang perempuan, yang memang harus paham soal beginian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline