Lihat ke Halaman Asli

Saat Dunia Ramai, Aku Justru Belajar Mendengarkan Diriku sendiri

Diperbarui: 1 Juli 2025   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: seorang wanita di tengah kesunyian (Sumber:Pixabay/Angeline


Di tengah-tengah dunia yang serba cepat dan bising ini, aku justru mulai menyadari bahwa
selama ini aku terlalu sibuk mendengarkan suara dari luar, opini orang lain, ekspektasi
keluarga, tekanan dari media sosial, bahkan komentar-komentar yang seolah menentukan
nilai diriku dan lupa untuk benar-benar mendengar suara yang datang dari dalam diriku
sendiri. 

Aku dibesarkan di tengah lingkungan yang sangat menuntut; harus tangguh, harus
bersikap baik, harus cerdas, harus seperti ini dan itu, hingga akhirnya aku merasa kehilangan
jati diri. 

Aku berusaha memenuhi semua ekspektasi orang lain agar terlihat baik, diterima,dan tidak dianggap aneh, tetapi dibalik semua itu, aku merasa hampa dan letih, seolah-olah
aku mengenakan topeng setiap hari tanpa mengetahui bagaimana penampilan asliku.

Lalu, pada suatu ketika, aku berhenti. Bukan karena aku menyerah, melainkan karena aku ingin memulai dari awal. 

Aku mulai mengurangi aktivitas yang membuatku kehilangan kontrol
terhadap emosiku, lebih banyak berdiam diri dan menyendiri, bukan karena aku ingin menjauh dari orang lain, tetapi karena aku ingin lebih memahami diriku sendiri.

 Dalam keheningan itu, aku mulai mendengar suara-suara kecil yang selama ini ku tutup telinga: ketakutanku, keinginanku, mimpiku, bahkan lukaku sendiri. 

Aku belajar untuk menerima
bahwa aku tidak perlu selalu menjadi kuat, tidak perlu selalu sempurna, dan tidak wajib menjadi seperti yang diinginkan orang lain. 

Aku sedang berusaha untuk memaafkan diriku atas berbagai hal yang pernah aku sesali, dan belajar untuk memberi diri sendiri kesempatan untuk bernapas dan tumbuh. 

Mungkin bagi beberapa orang, ini terlihat mudah, tetapi bagiku
ini adalah sebuah perjalanan yang sangat berharga. 

Dunia selalu dipenuhi dengan keramaian,
di mana banyak suara berusaha mengendalikan hidup kita, namun kini aku menyadari bahwa yang terpenting bukanlah seberapa keras dunia berteriak, melainkan seberapa tulus kita dapat
mendengarkan suara dari dalam hati kita sendiri.

Dan sekarang, aku masih berusaha untuk
belajar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline