Pada 24 September 2025, dunia sepak bola Indonesia menyaksikan pencapaian luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tiga pemain Timnas Indonesia tampil di kompetisi bergengsi Eropa, Liga Europa. Keberhasilan ini bukan hanya soal pencapaian individu, tetapi juga cerminan dari transformasi besar dalam pengembangan sepak bola nasional yang semakin mendapat perhatian dunia internasional.
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Mees Hilgers, bek tengah asal Belanda yang kini membela FC Twente di Eredivisie. Meski lahir di Belanda, dilansir dari OLE777, Mees memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Setelah menjalani proses naturalisasi yang panjang, ia resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada 30 September 2024. Tak butuh waktu lama, pada 10 Oktober 2024, Hilgers melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dalam ajang internasional, sekaligus membuktikan bahwa proses naturalisasi bisa menjadi langkah strategis untuk memperkuat skuad Garuda.
Bergabung dengan Timnas Indonesia memberikan warna baru bagi perjalanan karir Hilgers. Sebagai bek tangguh, ia membawa stabilitas di lini pertahanan yang kerap kali menjadi sorotan. Dengan kecepatan, kekuatan fisik, serta kemampuan membaca permainan yang mumpuni, Hilgers langsung menjadi pilihan utama di bawah asuhan pelatih Timnas Indonesia.
Keberhasilan ini tentu tidak hanya milik Mees Hilgers seorang. Ia bersama dua pemain Indonesia lainnya yang tampil di Liga Europa 2025 menjadi simbol penting dari perkembangan sepak bola nasional. Ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia kini mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi, berkat dukungan program naturalisasi yang digalakkan oleh PSSI. Program ini berhasil menjaring para pemain berkualitas dari diaspora Indonesia yang ada di luar negeri, yang akhirnya kembali untuk memperkuat tim nasional.
Pencapaian lainnya datang dari FC Twente, tim yang dibela Hilgers. Pada musim 2024-2025 ini, mereka ikut serta dalam ajang Liga Europa dan bertemu dengan tim-tim besar Eropa. Dalam laga melawan Lazio pada 25 Oktober 2024, meski Twente kalah 0-2, Hilgers tampil selama 90 menit penuh, menunjukkan profesionalisme yang luar biasa meski timnya harus bermain dengan kekurangan pemain setelah kiper Lars Unnerstall mendapat kartu merah di menit ke-11.
Kekalahan ini menempatkan Twente di posisi ke-28 di klasemen sementara, zona eliminasi, dengan hanya meraih dua poin dari tiga pertandingan. Meskipun demikian, semangat juang tim tetap tinggi, dengan Hilgers tetap menjadi pilar di lini pertahanan mereka. Ini menunjukkan bahwa meski hasil pertandingan terkadang tidak memuaskan, individu seperti Hilgers tetap memberikan yang terbaik untuk tim dan negara.
Keberhasilan tiga pemain Indonesia tampil di Liga Europa tentunya membawa dampak positif bagi perkembangan sepak bola Tanah Air. Momen ini menjadi bukti bahwa talenta muda Indonesia mulai mendapat pengakuan di kancah internasional. Tak hanya itu, keberadaan pemain Indonesia di Eropa juga membuka peluang bagi generasi muda Indonesia lainnya untuk bermimpi lebih tinggi dan meraih pencapaian yang lebih besar.
Upaya PSSI dalam menjalin kerja sama dengan diaspora Indonesia melalui program naturalisasi terbukti berhasil. Program ini tak hanya memperkuat Timnas Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif dalam hal pembinaan dan pengembangan pemain sepak bola di Indonesia. Keberadaan pemain-pemain Indonesia di Eropa diharapkan dapat meningkatkan kualitas permainan tim, sekaligus membuka jalan bagi karir internasional bagi pemain-pemain muda Indonesia di masa depan.
Perjalanan Mees Hilgers dan rekan-rekannya di Liga Europa adalah bukti bahwa dengan kerja keras, dedikasi, serta dukungan yang tepat, mimpi besar dalam sepak bola bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan. Kini, masyarakat Indonesia patut berbangga, dan kita semua berharap bahwa pencapaian ini menjadi langkah awal menuju kejayaan sepak bola Indonesia yang lebih besar di tingkat dunia.
Dengan semakin banyaknya pemain Indonesia yang berkarier di Eropa, harapan untuk melihat Timnas Indonesia tampil di ajang-ajang besar dunia semakin mendekati kenyataan. Jika Indonesia terus menjaga momentum ini, tidak ada yang tidak mungkin untuk sepak bola Indonesia di masa depan.