Lihat ke Halaman Asli

Lapas Kelas III Wahai

Tata Usaha dan Rumah Tangga

Tantangan Wilyah Terpencil, Lapas Wahai Upgrade Koneksi Internet dari Terestrial ke Satelit

Diperbarui: 13 Oktober 2025   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perangkat Starlink

Wahai, INFO_PAS - Berlokasi di wilayah terpencil dengan penuh keterbatasan menjadi tantangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai untuk meningkatkan layanan pemasyarakatan melalui penguatan koneksi internet. Kali ini Lapas Wahai melakukan upgrade koneksi dari layanan terestrial atau layanan berbasis darat ke berbasis satelit, yang bertempat di dalam lokasi Lapas, Senin (13/10).

Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen Lapas Wahai untuk terus mendukung transformasi digital, terutama dalam penggunaan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), layanan kunjungan online, aplikasi kepegawaian, hingga pelaporan administrasi yang seluruhnya membutuhkan koneksi internet yang stabil dan cepat.

"Gangguan jaringan internet belakangan ini cukup menghambat proses pelayanan, baik internal maupun kepada masyarakat. Pelaporan SDP sering terputus, layanan informasi terganggu, bahkan komunikasi administratif menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu, kami mengambil langkah strategis dengan menghadirkan salah satu layanan internet satelit yakni Starlink," ujar Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya.

Perangkat Starlink

Menurutnya, pemasangan Starlink tersebut menjadi solusi utama karena sistem ini menggunakan satelit orbit rendah yang mampu memberikan kecepatan dan stabilitas koneksi internet lebih baik, bahkan di wilayah terpencil seperti Wahai. "Ini bentuk komitmen kami dalam menjaga kualitas layanan dan mendukung program digitalisasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan," tegasnya.

Kepala Urusan Tata Usaha, Abdul Azis menambahkan bahwa Starlink akan menjadi backup utama apabila jaringan internet terestrial mengalami gangguan. Selain itu, pemasangan ini juga selaras dengan program akselerasi digital serta peningkatan kualitas layanan publik di Lapas.

"Ini bukan hanya soal internet, tapi tentang keandalan sistem kerja dan tanggung jawab pelayanan. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat, WBP, dan instansi terkait tetap mendapatkan layanan terbaik," tambahnya.

Langkah ini juga disambut positif oleh Operator SDP, Frans Tepal, yang merasakan langsung dampak gangguan jaringan beberapa waktu terakhir. "SDP adalah jantung data pemasyarakatan. Ketika internet lambat atau terputus, kami kesulitan melakukan input data, update status warga binaan, hingga konsolidasi ke pusat. Dengan adanya Starlink, proses kerja kami menjadi lebih lancar, cepat, dan minim kendala," jelas Frans.

Dengan hadirnya Starlink, Lapas Wahai berharap seluruh layanan digital dapat berjalan optimal, termasuk sistem keamanan, administrasi, pembinaan WBP, hingga koordinasi dengan instansi eksternal.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasinya. "Langkah ini membuktikan bahwa meski berada di wilayah yang cukup jauh dari pusat kota, Lapas Wahai berupaya dalam tantangan dengan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Kami salut progres Lapas Wahai dan berharap transformasi digital tidak boleh berhenti guna mewujudkan layanan pemasyarakatan yang Profesional, Responsif, Integritas, Modern dan Amanah" imbau Ricky.

Pemasangan Perangkat Starlink

Kontributor: Lapas Wahai

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline