Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Mengapa Pejabat Kita Perlu Membaca Buku?

Diperbarui: 26 September 2025   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Darurat Baca Pejabat Kita | Ilustrasi diolah Kompasiana dari Andrea Piacquadio/Pexels

"Seberapa dekat pejabat kita dengan buku?"

Pertanyaan ini mencuat ketika warganet ramai menyoroti kebiasaan pejabat yang gemar pamer kemewahan, tapi hampir tak pernah pamer buku.

Ironis, sebab dari bacaanlah lahir gagasan besar yang dibutuhkan untuk memimpin bangsa atau melahirkan kebijakan.

Tanpa literasi atau membaca buku, pejabat hanya melahirkan kebijakan reaktif, dangkal, dan jangka pendek.

Minimnya bacaan di ruang para pejabat juga memberi contoh buruk bagi masyarakat. Literasi publik sulit berkembang bila pemimpinnya sendiri abai pada buku. Dukungan terhadap perpustakaan, pustakawan, komunitas literasi, dan dunia pendidikan pun terpinggirkan.

The Economist dalam artikelnya "Is the decline of reading making politics dumber?" menunjukkan penurunan kualitas dan kecanggihan politik seiring melemahnya tradisi membaca. Analisis pidato presiden Amerika, dari George Washington hingga Donald Trump, menguatkan kesimpulan itu.

Kita pun layak bertanya: jika membaca satu buku saja sulit, bagaimana pejabat kita bisa mengelola kompleksitas negara selama lima tahun masa jabatan? Mungkinkah kebijakan yang lahir benar-benar berpihak pada rakyat?

Masihkah kita bisa berharap pada kebijakan publik yang berkualitas, jika pejabatnya sendiri jarang membaca buku?

Terakhir, minta rekomendasi Kompasianer dong! Buku apa sih yang paling wajib dibaca pejabat kita? Bisa tentang leadership biar tidak asal gaya, tentang public speaking biar tidak asal bunyi, atau buku kebijakan publik biar tidak asal ide.

Silakan tambah label Darurat Baca Pejabat (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat, ya!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline