Lihat ke Halaman Asli

khairurozi

Mahasiswa

Partisipasi KKP UIN MATARAM Dalam Acara Tasyakuran Dan Khitanan Dusun Tegal Desa Kateng

Diperbarui: 17 Juli 2025   03:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1.1 Rowah gawe bersama pemilik acara (sumber: dokumentasi mahasiswa KKP UIN Mataram)

Tradisi Tasyakuran Dan Khitanan di Dusun Tegal, Desa Kateng

Acara tasyakuran dan khitanan yang diselenggarakan di Dusun Tegal, Desa Kateng. 

Saya Fauzi selaku partisipan merasakan nuansa penuh kekeluargaan dan kehangatan saat warga Dusun Tegal, Desa Kateng, berkumpul dalam acara tasyakuran dan khitanan warganya. Acara yang digelar secara sederhana namun sarat makna ini menjadi bentuk syukur atas keberhasilan proses khitan sekaligus momen penguatan ikatan sosial antarwarga.

Khitan atau sunat, dalam tradisi Islam dan masyarakat lokal, merupakan salah satu sunnah yang tidak hanya memiliki makna religius, tetapi juga sosial dan budaya. Dalam lingkungan masyarakat Desa Kateng, prosesi khitan tidak hanya melibatkan keluarga inti, melainkan juga mengundang partisipasi tetangga, kerabat, tokoh agama, dan masyarakat luas.

Gambar 1.2 (sumber: dokumentasi mahasiswa KKP UIN Mataram)

Acara diawali dengan pembacaan doa syukur dan dzikir bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Suasana khidmat menyelimuti prosesi tersebut, sebagai ungkapan harapan agar sang anak kelak tumbuh menjadi pribadi yang sholeh, berbakti kepada orang tua, dan membawa manfaat bagi lingkungannya.

Tak sedikit pula warga yang datang membawa bingkisan dan doa, sebagai bentuk solidaritas dan dukungan moril. Anak yang telah dikhitan pun disambut dengan suka cita dan senyuman, acara juga diiringi dengan kesenian lokal seperti hadrah, pembacaan shalawat, dan Dzikiran.

Orang tua dari anak yang dikhitan menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran dan doa dari masyarakat. "Ini bukan hanya acara keluarga, tapi juga acara kampung. Karena anak-anak kita tumbuh dan dibesarkan oleh lingkungan ini. Kami merasa sangat terbantu dengan kebersamaan dan doa dari semuanya," ujar salah satu orang tua dalam sambutannya.

Tasyakuran dan khitanan di Dusun Tegal bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan simbol kuatnya nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan yang masih terjaga hingga kini. Dalam momen seperti ini, kita diingatkan bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika ia dirayakan bersama, dengan hati yang tulus dan semangat kebersamaan.

Gambar 1.3 (sumber: mahasiswa KKP UIN Mataram)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline