Mata Bibir
Cengkeraman tangan itu melemah
Uratnya yang putih memucat
Berupaya bersandar pada senyap
Memeluk mata bola yang sembunyi
Luka menganga di ruang segala
Dinding memajang fiksi-fiksi
Terdapat bertumpuk buku di meja
Halamannya cabik berayap
Damai hanyalah menggaduh ramai
Tubuh kini telah terburai, usai
Segalanya telah menjadi mata bibir
Buah beracun dalam sumpah!
kota fajar berkabut, 140823
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI