Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Konsisten mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang terpantau di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pasar Rumput: Ketika Ekonomi Rakyat Berbenturan dengan Hak Pengguna Jalan

3 Oktober 2025   23:11 Diperbarui: 3 Oktober 2025   23:40 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang di kawasan Pasar Rumput, Manggarai, menggunakan trotoar sebagai tempat berjulan, Jumat (3/10/2025) sore. (Foto: Billy Steven Kaitjily

Tadi sore, sekitar pukul 17.00 WIB, saya keluar dari Rusunawa Pasar Rumput dan menyusuri Jalan Sultan Agung menuju Manggarai. Pemandangan yang tersaji di depan mata sangat memprihatinkan.

Deretan kios yang berjualan barang bekas seperti sepeda, dorongan bayi, tongkat, alat olahraga, dan kursi roda memenuhi trotoar.

Sepeda dengan merek Polygon bekas yang sudah diperbaiki dijual seharga Rp850.000, kursi roda Rp600.000, dan dorongan bayi Rp350.000.

Para pedagang tampak duduk menunggu pembeli yang entah kapan datang. Kawasan ini, memang sudah sepi setelah masa pandemi.

Pemandangan sore itu terasa kumuh. Pedagang berjualan di pinggir jalan, di tengah debu yang berterbangan.

Persis di tengah jalan, terdapat proyek LRT Jakarta Fase 1B, yang membuat Jalan Sultan Agung semakin sempit, sehingga kawasan ini sering macet pada jam-jam sibuk.

Yang lebih parahnya lagi, pada malam hari, sebagian warga menumpuk sampah rumah tangga di dekat kios penjualan, persis di pinggir jalan, menimbulkan bau tak sedap.

Padahal, tidak jauh dari lokasi ini, terdapat Stasiun Manggarai yang sering dilalui wisatawan. Kesan pertama yang buruk ini, tentu merusak citra Jakarta.

Kondisi ini, sebenarnya bukan hal baru. Pedagang di kawasan Pasar Rumput sudah lama "menyabotase" trotoar yang menjadi hak pejalan kaki.

Bahkan, pernah ada penjual yang barang dagangannya menggunakan bahu jalan, sehingga mengakibatkan kemacetan. Menurut pedagang setempat, mereka tidak pernah ditegur petugas Satpol PP (Kompas.com).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun