Lihat ke Halaman Asli

Pola Perubahan Organisasi Gojek

Diperbarui: 27 Juni 2025   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Gojek merupakan sebuah perusahaan teknologi asal indonesia yang didirikan oleh Nadiem Makarim pada tanggal 5 Oktober 2010 di Jakarta sebagai alternatif transportasi yang lebih efisien di tengah kemacetan kota. Pada tahap awal operasionalnya, Gojek hanya melibatkan 20 pengemudi ojek dan menggunakan sistem pemesanan yang dilakukan secara manual melalui telepon. Perusahaan ini berjalan dengan cara yang sangat sederhana, mengandalkan struktur organisasi yang informal, serta pengambilan keputusan yang terpusat pada pendirinya. Pada saat itu, layanan Gojek hanya berfungsi untuk menghubungkan penumpang dan pengemudi secara langsung melalui call center. Perubahan besar terjadi pada Januari 2015 ketika Gojek memperkenalkan aplikasi berbasis Android dan iOS yang menggantikan sistem call center sebelumnya, membuat proses pemesanan layanan menjadi lebih cepat dan efisien. Aplikasi mobile ini memudahkan pengguna untuk memesan ojek secara online, melakukan pembayaran non tunai, serta melacak keberadaan pengemudi secara real time. 

Gojek mengalami perkembangan organisasi yang signifikan melalui berbagai tahapan daur hidupnya. Pada tahap pertama yaitu Inisiasi (2010-2014). Gojek beroperasi dengan struktur yang sangat sederhana dan informal, di mana pengambilan keputusan sangat terpusat di tangan pendiri yaitu Nadiem Makarim. Fokus utamanya pada masa ini adalah layanan ojek konvensional dengan teknologi yang terbatas pada sistem call center, sementara budaya organisasi masih dalam proses pembentukan. Memasuki tahap kedua yaitu Pertumbuhan (2015-2018) peluncuran aplikasi mendorong perkembangan pesat Gojek. Struktur organisasi mulai mengalami formalisasi dengan dengan pembentukan divisi khusus untuk berbagai layanan seperti; Go-ride, Go-car, Go-send, dan Go-food. Pengambilan keputusan yang terpusat mulai berkurang,dan kepemimpinan yang visioner serta inovatif ikut membentuk budaya organisasi yang memprioritaskan kecepatan, inovasi dan dampak sosial. Pada tahap terakhir yaitu Maturitas dan Diversifikasi (2019-sekarang) Gojek telah berkembang menjadi aplikasi serba ada dengan berbagai layanan yang melayani masyarakat luas. Struktur organisasi semakin kompleks dan formal, dengan kepemimpinan yang lebih kolaboratif  serta budaya inovatif yang kuat. 

Pertumbuhan pesat Gojek dapat dianalisis melalui berbagai variabel organisasi yang saling berhubungan dan mendukung. Dari segi struktur, Gojek mengalami peningkatan dalam hal formalitas  sejalan dengan pertumbuhannya, dengan pembagian tugas yang jelas serta pembentukan divisi khusus yang memungkinkan operasional perusahaan menjadi lebih terstruktur. Dalam hal sentralisasi, keputusan strategis tetap berada di bawah manajemen pusat, tetapi desentralisasi memberikan fleksibilitas dan respons yang lebih cepat terhadap kebutuhan pasar. Kepemimpinan Nadiem Makarim menjadi faktor penting,di mana kemampuannya dalam mengambil keputusan dengan cepat dan mendorong inovasi menjadikan Gojek mampu beradaptasi terhadap perubahan. Budaya organisasi yang dibangun sangat mendukung dengan nilai-nilai inovasi, kecepatan dan orientasi sosial yang kuat, sehingga mampu meningkatkan semangat serta loyalitas mitra dan karyawan. Dari segi teknologi, keunggulan Gojek terletak pada pengembangan aplikasi mobile yang ramah pengguna serta integrasi berbagai layanan dalam satu platform menjadikannya kompetitif di pasar. Selain itu faktor eksternal seperti tingginya permintaan pasar, dukungan pendanaan dari investor besar, serta kemampuan Gojek dalam beradaptasi terhadap regulasi dan persaingan yang ketat juga memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi dinamika industri. 

Gojek berhasil bertransformasi dari sebuah startup lokal yang sederhana menjadi perusahaan teknologi di tingkat regional melalui proses organisasi yang terstruktur. Peluncuran aplikasi mobile menjadi titik balik pertumbuhan, didukung oleh struktur organisasi yang semakin formal, kepemimpinan yang visioner Nadiem Makarim, serta budaya inovasi dan kecepatan. Penggunaan teknologi yang canggih serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan persaingan semakin memperkuat posisi Gojek sebagai super app yang melayani berbagai kebutuhan masyarakat. Gojek membuktikan bahwa manajemen perubahan organisasi yang dilakukan dengan strategis yang tepat  dapat meningkatkan pertumbuhan dengan pesat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline