Lihat ke Halaman Asli

Akun Twitter Gerakan Makar Papua Barat Manipulasi Fakta

Diperbarui: 2 Januari 2017   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Merujuk Twitter Free West Papua per 1 Januari 2017, yang memposting foto "demonstrasi   KNPB"  perlu diluruskan sebagai berikut bahwa: Pada 1/01/2017 tidak ada demontrasi di Manokwari mendukung referendum kemerdekaan Papua; Foto yg digunakan pada postingan tersebut adalah foto demonstrasi KNPB di Manokwari pada 19 September 2016; Postingan pemberitaan demonstrasi tersebut bersifat  manipulatif

Berikut postingan foto tersebut:

https://twitter.com/FreeWestPapua/status/815467729281024000

Demonstrasi KNPB lainnya yang pernah  di Manokwari pada 19 Desember 2016, merupakan demo yang dipimpin oleh Andreas Uamang (anggota KNPB Wil III Manokwari) dan diikuti oleh sekitar 50 orang. Demo tanpa ijin tersebut guna mendukung upaya ULMWP menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG).

Selama ini KNPB melakukan propaganda melalui pemberitaan manipulatif untuk kepentingan dan agenda politiknya semata, termasuk pengkondisian seolah-olah United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) merupakan representasi masyarakat Papua.

ULMWP adalah Kelompok separatis Papua  yang meng-klaim mewakili  sebagian yang sangat kecil dari warga Papua di luar negeri dan telah berkali-kali mengajukan keanggotaan penuh di MSG sejak tahun 2013 (sejak WPNCL). ULMWP melakukan berbagai macam upaya dan cara termasuk politisasi isu Papua di Pasifik, namun berhasil digagalkan atas upaya diplomasi RI. ULMWP berupaya mendapatkan dukungan di kawasan dengan mengajukan keanggotaanya di MSG, dimana pengajuan keanggotaan ULMWP ditolak MSG baik pada KTT di Honiara, 14 Juli 2016 maupun Pertemuan Tingkat Pejabat Senior dan Menteri Luar Negeri MSG, 20-21 Desember 2016.

Kegagalan ULMWP tersebut menyebabkan  Free West Papua berupaya melakukan penyesatan informasi melalui berbagai cara, termasuk manipulasi data/foto serta  menggiring opini publik bahwa "terdapat demonstrasi berkelanjutan di Papua".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline