Lihat ke Halaman Asli

adi susilo

pemerhati sosbud

Pergolakan Masyarakat Pati Sudah Tersirat Dalam Sejarah

Diperbarui: 15 Agustus 2025   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Kabupaten Pati menjadi viral setelah adanya kebijakan Bupati menaikkan pajak bumi dan bangunan kepada warganya. Keberatan atas kebijakan tersebut membuat tensi warga menjadi naik akibat pernyataan Bupati yang terekam oleh media dan tersebar melalui berbagai saluran menantang dan akan meladeni para pendemo. Kota Pati secara geografis dibagi menjadi dua area yaitu Utara Sungai dan Selatan Sungai Ngantru orang Pati menyebutnya. Aliran sungai ini memanjang dari Barat wilayah Kab. Kudus hingga ke Timur sampai muara kali Juwana menuju laut Jawa. Kalau di area kota ada batas yang mudah diketahui yaitu adanya dua Pentol, berupa tugu yang ada pentolnya. Di sisi utara yaitu Pentol Godi terletak di jalan dr. Susanto perbatasan menuju arah RS. Suwondo Pati. Sedangkan di sisi Selatan terletak di wilayah Desa Blaru menuju arah Kecamatan Kayen. Di wilayah Selatan tanah sawah umumnya kurang subur. Berbeda dengan wilayah Utara yang cukup subur dan pesisir Utara hingga Juwana terdapat pelabuhan pendaratan kapal nelayan untuk menurunkan hasil tangkapan ikan. Pati penuh kisah legenda yang hingga saat ini masih diceritakan kepada generasi sekarang. Pergolakan batin di lingkungan masyarakat mulai dari arogansi, ketidakadilan, kewenang wenengan penguasa atau sebab lain yang sangat sensitif sudah ada dalam cerita cerita babat Pati. Mulai dari Baron Sekeber, Panembahan Senopati, Adipati Jayakusuma menghiasi asal muasal kota Pati. Kisah asmara dan perselingkuhan Rara Mendut dengan Pranacitra menghiasi cerita legenda dari Pati. Hingga saat ini masih asyik kalau diceritakan kembali. Konflik antara Mataram dengan Pati masih bisa diceritakan oleh generasi kakek kita. Wilayah Utara dan Selatan Pati juga terdapat peninggalan tokoh tokoh yang dapat mewakili karakter masyarakat Pati. Di Selatan terdapat petilasan Syeh Jangkung alias Saridin merupakan tokoh yang menggambarkan karakter orang Pati dibagian Selatan. Sedang di Utara terdapat peninggalan tokoh agama mbah Mutamakin yang hingga kini masih menjadi jujugan wisata religi di Ngemplak Margoyoso Pati Utara.

Dalam demo tuntutan dibatalkanya kenaikan tarip PBB yang berakhir ricuh sudah diprediksikan sebelumnya. Walaupun telah ada antisipasi menutup arus masa masuk kota Pati di perbatasan perbatasan kota untuk mengurangi jumlah kerumunan. Masih terjadi peristiwa yang tak terduga. Sebelumnya beredar untuk demo damai, tetapi dijawab kalau demo damai itu karnaval. Kalau tidak ada keributan itu tidak seru. Watak keras dan pemberani dari warga Pati bagian Selatan telah dikenal sebelumnya. Penguasa Pati sebenarnya baru dilantik pada bulan Juli 2025 setelah memenangi pertarungan di Pilkada. Akan tetapi sikap yang ditunjukkan terhadap warganya berbanding balik dengan janjinya saat kampanye. Garda terdepan para pendemo diketahui sebelumnya malah sebagi tim sukses pasangan Bupati terpilih. Kekecewaan tersebut bersamaan datangnya tantangan Bupati terhadap warga yang akan berdemo. Dari fakta sejarah yang telah disosialisasikan melalui pentas pentas budaya seperti ketoprak dan panggung seni lain upaya upaya perlawanan terhadap kebijakan penguasa yang dirasa memberatkan serta gaya kepemimpinan di sejarah berdirinya Kabupaten Pati memanga penuh warna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline