Mempersiapkan Calon Pekerja Migran dengan Pemahaman Regulasi dan Budaya Kerja Jepang
Bogor, 28 Februari 2025 -- Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia melalui Kajian Wilayah Jepang dan Research Cluster LABMCOMDEV menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Sadar Hak & Regulasi Bagi Calon PMI ke Jepang Guna Mengurangi Risiko Pelanggaran Aturan Kerja Maupun Potensi Menjadi Pekerja Ilegal. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat yang bertujuan untuk membekali calon pekerja migran dengan wawasan hukum dan budaya kerja sebelum berangkat ke Jepang.
Pembukaan oleh MC (Sumber: Tim Dokumentasi LABMCOMDEV)
Acara yang berlangsung pada Rabu, 28 Februari 2025, di LPK Jiritsu Nusantara, Bogor, diikuti oleh 42 peserta, yang terdiri atas calon pemagang dalam skema Ginou Jisshuu serta Tokutei Ginou. Sebagai mitra dalam kegiatan ini, LPK Jiritsu Nusantara merupakan lembaga yang bergerak di bidang pengiriman peserta magang, pendidikan bahasa Jepang, serta pelatihan tenaga kerja. Lembaga ini telah beroperasi sejak 2016 dan telah memberangkatkan lebih dari 300 pekerja ke Jepang sejak memperoleh izin sebagai Sending Organization pada tahun 2019. Kegiatan dimulai dengan sambutan serta penyampaian harapan terhadap program sosialisasi, yang disampaikan oleh Najmi selaku perwakilan LPK dan Dr. Kurniawaty Iskandar selaku pengusul Pengabdian Masyarakat.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari pihak penyelenggara, yang dilanjutkan dengan tiga sesi pemaparan materi oleh para narasumber berpengalaman:
Penyampaian Materi "Budaya Korporasi Jepang" oleh Mahasiswa KWJ (Sumber: Tim Dokumentasi LABMCOMDEV)
- Budaya Korporasi Jepang -- disampaikan oleh Herawati, mahasiswa magister Kajian Wilayah Jepang SKSG UI dengan pengalaman bekerja selama belasan tahun di perusahaan Jepang di Indonesia, dengan fokus penelitian pada budaya korporasi Jepang. Materi ini menyoroti pentingnya manajemen waktu, sistem rotasi kerja (job rotation), serta penerapan prinsip 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) dan 3M (Muda, Mura, Muri) yang menjadi ciri khas budaya kerja disiplin dan efisien di Jepang. Selain itu, ditekankan pula pentingnya pemahaman terhadap sistem kerja rotasi, yang berbeda dengan sistem kerja di Indonesia. Sistem ini diterapkan di berbagai sektor korporasi Jepang, khususnya di bidang manufaktur, untuk memungkinkan karyawan memahami perusahaan secara menyeluruh dengan memperoleh pengalaman kerja di berbagai bidang atau divisi.
Penyampaian Materi "Kehidupan di Jepang" oleh Mahasiswa KWJ (Sumber: Tim Dokumentasi LABMCOMDEV)
- Kehidupan di Jepang -- dipresentasikan oleh Rahma, mahasiswa magister Kajian Wilayah Jepang SKSG UI yang juga telah cukup lama tinggal di Jepang melalui pekerjaan maupun pertukaran pelajar. Sesi ini membahas berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk pengelolaan sampah, aturan keselamatan dalam berkendara sepeda, serta panduan memilih makanan halal. Peserta juga diperkenalkan dengan aplikasi penting yang mendukung kehidupan di Jepang, seperti layanan prakiraan cuaca dan sistem peringatan bencana.
Penyampaian Materi "Regulasi bagi PMI di Jepang" oleh Dosen SKSG UI (Sumber: Tim Dokumentasi LABMCOMDEV)
- Regulasi bagi PMI di Jepang -- disampaikan oleh Bapak Reza, dosen SKSG UI, yang memberikan penjelasan komprehensif mengenai hak-hak pekerja migran dan perlindungan hukum di Jepang. Materi ini mencakup peran OTIT (Organization for Technical Intern Training) dalam mengawasi kesejahteraan tenaga kerja asing, prosedur pengaduan apabila terjadi kekerasan verbal maupun fisik, hingga penyelesaian masalah upah yang tidak sesuai. Selain itu, peserta juga memperoleh informasi mengenai hak pekerja perempuan, khususnya terkait kehamilan, serta perubahan kebijakan pada tahun 2027, di mana program Ginou Jisshuusei akan berganti nama menjadi Ikusei Shuurou.
Peserta Antusias Bertanya kepada Pemateri (Sumber: Tim Dokumentasi LABMCOMDEV)
Diskusi berlangsung interaktif dengan antusias peserta memberikan berbagai pertanyaan seputar strategi penyesuaian diri dalam budaya kerja dan kehidupan di Jepang, dengan mengaitkan pengalaman langsung pemateri ketika berada di Jepang. Antusiasme ini menunjukkan minat yang tinggi peserta terhadap materi serta keinginan agar materi yang disampaikan dapat diaplikasikan dalam konteks yang lebih luas ketika telah berada di Jepang. Setelah pemaparan materi dan tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan kuis interaktif yang bertujuan menguji pemahaman peserta terhadap topik yang telah disampaikan. Peserta dengan jawaban yang tepat memperoleh hadiah apresiasi dari panitia sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi aktif.