Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Bela dan Orang Baik

Diperbarui: 3 Februari 2022   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: elgaayudi.wordpress.com

Siang yang terik tak menghalangi Bela dan Nashwa untuk membantu berjualan di emperan mini market. Tentu mereka berjualan selepas pulang sekolah.

Kamu tahu sendiri kan, kalau masa pandemi ini pelajaran di sekolah hanya sebentar. Bahkan kini malah kudengar kalau mau PPKM lagi. Ah pasti membuat Bela dan Nashwa semakin sedih. 

Kamu pasti penasaran bukan? Kenapa mereka harus sedih? Karena kita semua pun pasti sedih. Tak bertemu teman dan belajar bersama Bu guru. Dan lagi, khusus Bela dan Nashwa pasti akan kesulitan untuk berjualan lagi. Padahal mereka bisa makan karena berjualan kecil-kecilan.

***

Bela adalah teman baikku di sekolah. Dia anak yang baik dan ramah. Sering membantu teman yang kesulitan belajar. 

Di sekolah, dia jarang sekali jajan sepertiku dan teman-teman lainnya. Kalau dia ditawari jajanan secara gratis, pasti akan menolaknya.

"Aku sudah bawa bekal, Lin." Terangnya saat menolak jajanan yang kutawarkan.

Kulihat kotak makan hijau yang sudah sedikit lusuh warnanya. Banyak goresan di sana. Lalu Bela membuka bekalnya. Tahu dan tempe rebus di atas nasi yang tak terlalu banyak. Dia begitu menikmati bekalnya.

"Apa kamu nggak bosan, Bel?" Tanyaku.

Dia tersenyum. Digelengkan kepalanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline