Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Minoritas di UPI Ga Ditemeni? Kok Bisa?

Diperbarui: 26 November 2022   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fahran, Narasumber. Dokpri

Ketika mendaoat tugas untuk mewawancarai seorang maiasiwa minorits di UPI, Di pikiran saya muncul Sebuah ide untuk mewawancarai seorang asisten praktikum bernama Kang Fahranlae. 

Kang Fahran merupakan seorang mahasiwa prdi pendidikan biologi yang Sudan memasuki semester akhir. Alasan saya memilih Kang Fahran adalah arena kami berdua berasal dari daerah yang sama, yaitu Sumatera Utara sehingga bisa mengobrol dengam lebih santai. 

Ketika saya bertanya apakah selama masa perkuliahan di UPI Kang Fahran perdah dibuli atau diasingkan, Kang Fahran menjawab tidak pernah. Menurut Kang Fahran, sebagai mahasiswa minorits dan juga serrang perantau, maka kita perlu memahami kebiasaan masyarakat setempat da bergaul dengan masyarakat settempat. 

Saya bersyukur bahwa teman teman Kang Fahran tidak membeda-bedakan dalam pertemanan. namun mirisnya ada informasi dari Kang Fahran bahwasanya ada beberapa temannya yang merupakan mahasiwa UPI prodi FIP, dan PGSD yang diasingkan Karena tidak bisa berbahasa sunda. 

Saat saya bertanya tentang apakah ada perlukan dosen yang membedakan antara mahasiswa minoristas tengan mahsiswa asli Jawa Barat, ternyata dosen tidak mempermasalahkan hal tersebut dan memperlakukan mahasiswa dengan perlakuan yang sama. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline