Ketika mendaoat tugas untuk mewawancarai seorang maiasiwa minorits di UPI, Di pikiran saya muncul Sebuah ide untuk mewawancarai seorang asisten praktikum bernama Kang Fahranlae.Â
Kang Fahran merupakan seorang mahasiwa prdi pendidikan biologi yang Sudan memasuki semester akhir. Alasan saya memilih Kang Fahran adalah arena kami berdua berasal dari daerah yang sama, yaitu Sumatera Utara sehingga bisa mengobrol dengam lebih santai.Â
Ketika saya bertanya apakah selama masa perkuliahan di UPI Kang Fahran perdah dibuli atau diasingkan, Kang Fahran menjawab tidak pernah. Menurut Kang Fahran, sebagai mahasiswa minorits dan juga serrang perantau, maka kita perlu memahami kebiasaan masyarakat setempat da bergaul dengan masyarakat settempat.Â
Saya bersyukur bahwa teman teman Kang Fahran tidak membeda-bedakan dalam pertemanan. namun mirisnya ada informasi dari Kang Fahran bahwasanya ada beberapa temannya yang merupakan mahasiwa UPI prodi FIP, dan PGSD yang diasingkan Karena tidak bisa berbahasa sunda.Â
Saat saya bertanya tentang apakah ada perlukan dosen yang membedakan antara mahasiswa minoristas tengan mahsiswa asli Jawa Barat, ternyata dosen tidak mempermasalahkan hal tersebut dan memperlakukan mahasiswa dengan perlakuan yang sama.Â