Pemilu 2014 telah dilaksanakan dua kali yaitu Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April 2014 yang telah memilih para anggota dewan legislatif dan Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 yang telah memilih Presiden dan Wakil Presiden. Pemilu Di Indonesia merupakan wujud dari kedaulatan rakyat terhadap hak-haknya untuk memilih para pejabat negara pada sistem pemerintahan di Indonesia. Pemilihan Umum adalah salah satu mekanisme demokrasi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa rakyat memiliki kekuasaan (kedaulatan) yang tertinggi.
Mekanisme terhadap penyerahan kedaulatan rakyat ini, akan dilakukan kepada wakilnya melalui Pemilu. Pemilu merupakan sarana dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat tersebut untuk memilih wakil rakyat secara langsung untuk anggota lembaga negara, yaitu DPR, DPD, DPRD dan Presiden serta Wakil Presiden. Meskipun saat saat ini terjadi banyak perubahan mari kita berdoa semuanya dapat menjadi yang terbaik.
Sebagai warga Negara Indonesia kita memiliki hak pilih yang akan menentukan calon pemimpin bangsa memimpin bangsa Indonesia dalam lima tahun ke depan. Dan telah mengunakan hak pilih kita dengan benar dan tepat. Ada beberapa prinsip Firman Tuhan yang menjadi acuan kita melihat pemimpin.
1.Berdoa bagi para pemimpin bangsa
I Timotius 2:1-3
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita,
Alkitab menasihatkan kita untuk tidak jemu-jemu menaikan permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk pemerintahan kita. Berdoa bagi bangsa merupakan panggilan umat Tuhan. Menjadi wujud kepedulian dan kecintaan kita terhadap Bangsa Indonesia. Pemilu adalah moment yang sangat penting yang menentukan perjalanan Bangsa kita di masa depan. Minimal perjalanan lima tahun ke depan ditentukan ketika Pemilu berlangsung. Jikalau pemimpin yang terpilih adalah orang yang salah maka kondisi bangsa kita akan semakin terpuruk namun sebaliknya jikalau pemimpin terpilih adalah orang yang tepat maka bangsa ini akan semakin sejahtera. Posisi kepemimpinan sangat krusial bagi sebuah bangsa.
Kita percaya akan kekuatan dan kuasa doa. Alkitab mencatat sebuah kebenaran mengenai doa yaitu doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya. Kita sebagai umat Tuhan telah dilayakkan untuk menaikkan syafaat bagi keselamatan bangsa. Mari kita bergandengan tangan, menyatukan hati berdoa bagi keselamatan dan keamanan bangsa kita. Banyak pokok doa yang bisa kita naikkan kepada Tuhan diantaranya : Berdoa bagi pemimpin terpilih, Berdoa bagi rakyat yang telah mengambil bagian dalam Pemilu, berdoa bagi partai politik yang terlibat, dan berdoa bagi perjalanan bangsa Indonesia di masa depan. Berdoa merupakan wujud kecintaan kita terhadap Bangsa Indonesia, jangan hanya menuntut apa yang dapat bangsa ini berikan kepada kita. Namun berikan sesuatu yang berguna bagi bangsa ini. Salah satu hal penting dan berguna yang dapat kita berikan yaitu doa-doa bagi bangsa Indonesia.
2.Kesejahteraan Bangsa adalah Kesejahteraan Kita
Yeremia 29:7 Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
Amsal 29:2 Jika orang benar bertambah, bersukacitalh rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat.
Kepemimpinan adalah hal yang sangat krusial. Maju mundurnya sebuah bangsa ditentukan oleh orang-orang yang duduk dalam kursi kepemimpinan. Sebuah bangsa bisa melewati krisis jikalau dipimpin oleh orang yang tepat. Sebuah bangsa bisa bertambah sejahtera jika pemimpinnya bekerja dengan sepenuh hati. Pemimpin memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi apalagi sebuah bangsa. Pemilu yang kita selenggarakan menentukan pemimpin yang nantinya menentukan kebijakan bangsa ini. Mengusahakan kesejahteraan bangsa dimulai dengan ikut terlibat aktif dalam Pemilu dengan memilih calon yang benar. Pastikan pemimpin yang dipilih adalah pemimpin yang dapat membawa bangsa ini ke dalam kondisi yang jauh lebih baik. Sedapat mungkin kenali pemimpin yang akan kita pilih. Beberapa hal informasi yang harus kita ketahui dari calon pemimpin tersebut adalah :
-Nilai dan prinsip kehidupan yang diyakini dan dilakukannya
-Rekam jejak profesi dan prestasi yang dilakukan selama ini
-Kondisi keluarga, rumah tangga atau pernikahan
-Visi, Misi dan program yang akan dilakukan jika terpilih
Empat hal tersebut membantu kita untuk mengenali calon pemimpin yang akan kita pilih. Mungkin kita tidak bisa kenali empat hal tersebut secara mendetail dan mendalam namun dengan mengikuti informasi lewat media masa yang sangat terbuka, kita dapat mengenal dengan lebih objektif dan tepat. Perhatikan apakah calon pemimpin tersebut setia dalam perkara kecil, jika tidak maka mustahil bisa setia dalam perkara besar. Kenali calon pemimpin sebelum kita memilihnya. Pastikan pemimpin tersebut memiliki hati yang mau melayani.
Pada pemilu di Indonesia, dikenal menganut asas “Luber” yang merupakan singkatan dari, “Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia”. Pemilu dengan asas “Luber” sudah dipakai sejak zaman Orde Baru. Hal tersebut berarti :
- Langsung, memiliki arti yaitu untuk setiap pemilih diwajibkan untuk memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan oleh siapapun.
- Umum, berarti pemilihan umum yang diselenggarakan dapat diikuti seluruh warga negara, yang sudah memiliki hak suara untuk memilih tanpa terkecuali.
- Bebas berarti pemilihan umum akan dijalankan secara bebas untuk memilih, dan dapat memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.
- Rahasia, berarti suara pemilih yang diberikan bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri dan tidak mungkin bisa diketahui oleh pihak lain.
Lalu pada era reformasi, asas pemilu sering disebut “Jurdil’ yakni singkatan dari Jujur dan Adil
- Jujur, memiliki arti bahwa pemilihan umum di Indonesia, harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang belaku. Hal tersebut, untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang telah memiliki hak memilih, dapat memilih sesuai dengan kehendaknya. Tidak ada perbedaan untuk setiap nilai suara pemilih terhadap wakil rakyat yang dipilih.
- Adil, yakni memberikan perlakuan yang sama pada setiap peserta pemilu, tanpa ada pengecualian terhadap peserta atau pemilih tertentu.
Puji Tuhan Pemilu sudah terselenggara dengan baik berkat kerjasama seluruh pihak. Kita patut mengucap syukur kepada Tuhan atas perlindungan dan rahmatNYa bagi bangsa Indonesia. Keberhasilan Pemilu menjadi bukti bertambah dewasanya sebuah bangsa dalam demokrasi. Namun berakhirnya Pemilu bukan berarti perjalanan kita selesai, justru ini menjadi sebuah awal perjalanan yang baru. Ada beberapa hal yang harus dikerjakan oleh para pemimpin yang terpilih dan juga rakyat yaitu :
1.Pemimpin berasal dari Allah
Roma 13:1-4
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
Didalam kedaulatan dan kemahakuasaan-Nya, Tuhanlah yang menentukan pemerintahan yang terpilih. Meskipun rakyat memilih melalui Pemilu namun sesungguhnya pemerintahan terpilih sudah Tuhan tetapkan. Siapapun yang terpilih dalam Pemilu ini sudah seharusnya kita dukung baik itu pilihan kita maupun bukan. Menjadi pihak oposisi dari pemimpin yang terpilih memang ada gunanya untuk mengawasi dan mengawal kebijakan yang dibuat agar tepat pada porsinya. Namun menjadi pihak oposisi yang berusaha menghancurkan pemimpin yang terpilih, tidak mendukung jalannya pemerintahan, membuat kekacauan dan pemberontakan akan sangat merugikan bangsa sendiri. Sudah waktunya kita menjadi bangsa yang dewasa yang bijaksana yang tidak melakukan tindakan anarkis yang menghancurkan namun melakukan tindakan yang membangun. Tidak ada manusia yang sempurna termasuk pemerintahan kita. Mendukung pemerintahan berarti membantu tugas-tugas diselesaikan dengan baik. Jikalau ada keputusan pemerintahan yang tidak sesuai maka kita sebagai rakyat dapat memberikan masukan, kritikan dan saran yang membangun. Sampaikan aspirasi kita melalui jalan yang baik dan benar.
2.Pemimpin adalah Hamba
Markus 10:42-45
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Posisi kepemimpinan bisa disalahgunakan untuk kepentingan diri sendiri atau golongan tertentu. Hal ini sangat tergantung dari siapa yang memegang posisi kepemimpinan tersebut. Menjadi prinsip yang sangat fundamental yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu hati yang melayani. Kepemimpinan bukanlah kesempatan untuk memperkaya diri sendiri atau memaksakan kehendak pribadi namun kepemimpinan adalah kesempatan untuk melayani bangsa dan jutaan penduduknya. Melayani berarti mau mengesampingkan agenda pribadi atau golongan dan mengutamakan kebutuhan bangsa serta penduduknya. Melayani berarti mau berkorban dan memberi serta menjadikan orang lain pusat perhatian kita. Melayani berarti tidak memperkaya diri sendiri namun menjadikan orang lain sejahtera. Melayani berarti selalu memberikan yang terbaik tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras dan kekayaan. Melayani berarti mendengarkan aspirasi rakyat banyak dan mewujudkannya melalui program nyata. Melayani berarti menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik.
Sikap seperti inilah yang ditunjukkan Yesus Kristus kepada umat manusia. Yesus yang adalah Tuhan mau merendahkan diriNya dan taat sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai hak yang harus dipertahankan melainkan mengosongkan diriNya dan mengambil rupa seorang hamba. Itulah jiwa seorang pemimpin, itulah pondasi kepemimpinan. Semakin tinggi posisi seseorang seharusnya semakin rendah hati perliakunya, seperti ilmu padi yaitu kian berisi kian merunduk. Kepada pemimpin yang telah terpilih sudah seharusnya mengemban amanah dari Tuhan dan rakyat dengan baik dan bijaksana. Jalankan pemerintahan bukan dengan tangan besi namun lakukan dengan hati yang mau melayani. Dengarkan suara rakyat kecil, perhatikan kebutuhan hidupnya maka sebuah bangsa akan menjadi bangsa yang sejahtera.
3.Jadikan Rakyat sebagai Prioritas
Amsal 14:28 Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah.
Amsal 29:2 Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat.
Jumlah Penduduk Indonesia lebih dari 200 juta jiwa, hal ini berarti ada 200 juta potensi yang bangsa ini miliki. Ini adalah kekuatan yang begitu besar yang tidak dimiliki oleh bangsa lainnya. Dengan fokus membangun kehidupan rakyat maka sebuah bangsa akan menjadi semakin maju dan sejahtera. Kekuatan dan kemegahan sebuah bangsa terletak pada rakyatnya. Bangsa yang maju bukanlah bangsa yang pemimpinnya makmur namun rakyatnya miskin dan menderita. Namun bangsa yang maju adalah bangsa yang rakyatnya sejahtera. Jika rakyatnya sejahtera maka bangsanya pun ikut maju dan kepemimpinan semakin kuat. Dalam membuat program atau kebijakan pastikan untuk kemajuan rakyat. Selamat kepada Ir. H. Joko Widodo dan H. Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Periode 2014 – 2019. Sebagai Hamba Tuhan saya berdoa untuk perjalanan Indonesia kedepan menjadi bangsa yang besar dan bangsa yang kuat menjadi kekuatan penyeimbang di seluruh dunia.
Oleh Pdt. Samuel Bernard, S.T.
Gembala Senior Regional Jawa Tengah dan DIY, Tower of Victory - Gereja Mawar Sharon
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI