Lihat ke Halaman Asli

Peran Sains dan Teknologi dalam Menangani Krisis Sampah Plastik di Indonesia

Diperbarui: 28 September 2025   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peran Sains dan Teknologi dalam Menangani Krisis Sampah Plastik di Indonesia

Siti Ismawati Nasriyyah

nashriyahisma@gmail.com

Sampah plastik saat ini hanya menjadi salah satu tantantang besar di dunia modern dan sampai saat ini masih menjadi idu yang belum teratasi. Di Indonesia, masalah ini semakin tampak nyata saat plastic seakli pakai menumouk di Sungai, saluran, hingga mencapai laut terbuka. Akibatnya, system ekologi terganggu, banjir menjadi lebih sering, dan kualitas hidup manusia pun menurun. Keadaan ini diperburuk oleh system pengelolaan sampah yang belum efesien serta perilaku Sebagian masyarakat yang masih kerap membuang sampah sembarangan.

Sampah plastik bukan hanya menciprakan masalah lingkungan, tetapi juga merusak estetika alam. Tumpukan sampah plastik ditepi Pantai misalnya, dapat menghancurkan keindahan visual dan mengurangi daya Tarik wisatawan. Selain itu, keberadaan plastik di lautan juga mengancam keberlangsungan makhluk hidup di laut seperti ikan, burung laut, dan penyu yang sering terjebak atau secara tidak sengaja menelan plastik (Rahanra dkk, 2025). Kondisi ini mengindikasikan bahwa krisis sampah plastik bukan hanya masalah kebersihan, tetapi juga berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Karena itu, sains da teknologi memegang peranan penting dalam mencrai Solusi yang efektif untuk mengurangi dampak negatif dari sampah plastik di Indonesia.

Plastik dibuat dari zat-zat petrokimia yang sangat berbahaya jika Kembali ke lingkungan. Penelitian menunjukkan keberadaan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kehidupan, teutama manusia. Pembakaran limbah plastic dapat menghasilkan gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan hydrogen sianida (HCN). Plastik yang dibakar, berserakan, atau dibuang akan terurai menjadi bahan kimia berbahaya sehingga bahan-bahan tersebut akan larut dalam tanah, air, dan udara. Jika lingkungan makhluk hidup berpengaruh pada terjadinya cacat lahir, terganggunya hormon serta kanker. Bahkan, tempat pembuangan sampah yang modern sekalipun adalah bukan pilihan yang tepat sebab bahan-bahan kimia tersebut akan terus masuk ke dalam biosfer atau keberadaan makhluk hidup di sekitar, terutama berpengaruh besar pada kesinambungan hidup manusia (Nirmalasari dkk, 2021). Cara pengelolaan limbah dengan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) merupakan salah satu Langkah ini, Masyarakat diajak untuk mengurangi pemakaian plastic sekali pakai, memanfaatkan Kembali barang plastik supaya memiliki nilai manfaat. Selain itu, sejumlah aktivis dan komunitas peci nta lingkungan semakin aktif dalam melestarikan alam dengan mengolah limah plastic menjadi produk yang lebih berguna. Salah satu inovasi yang sekarang semakin dikenal adalah penggunaan sampah plastic untuk membuat ecobrick, yaitu botol plastic yang diisi demgan padat sampah plastic nonbiologis hingga menjadi bata yang ramah lingkungan (Suliartini, 2022). Ecobrick tidak hanya merupakan Solusi inovatif untuk mengunci plastic agar tidak mencemari tanah dan air, namun juga bisa digunakan sebagai bahan bagunan alternatif, seperti kurdi, meja, dan dinding rumah yang sederhana. Inovasi jni menunjukkaj bahwa pengelolaan sampah tidak harus memerlukan teknologi yang kompleks, tetapi dapat dilakukan dengan cara yang mudah, terjangkau, dan melibatkan partisipasi aktif Masyarakat.

Krisis limbah plastic di Indonesia adalah masalah serius yang tidak dapat lagi diabaikan. Konsekuensi negatfnya tidak hanya Nampak dari perspektif lingkungan, tetapu juga menjalar ke aspek Kesehatan, sosial, hingga ekonomi Masyarakat. Oleh sebab itu, fungsi sains dan teknologi menjadi sangat krusial dalam menawarkan Solusi yang berkelanjutan. Prinsip pengelolaa sampah dengan Reduce, Reuse, dan Recycle (3R), Bersama dengan inovasi kreatif seperti ecobrick, menunjukkan bahwa penanganan sampah dapat dilaksanakan melalui cara yang sederhana maupun berbasis teknologi.

Pencapaian dalam menangani masalah limbah plastic tidak hanya tergabtung pada teknologi, tetapi juga pada kesadaran Bersama Masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan. Melalui kerja sama antara pemerintah, ilmuwan, komunitas, dan Masyarakat secara umum, diharapkan masalah sampah plastic dapat dikelola. Langkah-langkah kecil yang dilakukan secara rutin, seperti mengurangi pemakaian plastic sekali pakai, akan memberikan pengaruh signifikan terhadap kelangsungan bumi di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Nirmalasari.R., Khamsani.A.A., Rahayu,D.N., Lidia, Rahayu.M, Syahrudin.M, Anwar.M.R.,Jennah.R., Syafiyah.S, Suriadi & Setiawan.Y.(2021).Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik Menggunakan Metode Ecobrick di Desa Luwuk Kanan.Jurnal Soma.10 (3).470. https://journal.uhamka.ac.id/

Rahanra.R.M.,Difinubun.,M.I, Manitori.F.X.,Sanggenafa,L., Harewan,D & Difinubun. Y. (2025). Identifikasi Sumber Utama Pencemaran Smapah Plastik Yang Terdampar di Pantai Cinatua Seui. Jurnal Akuafish Saintek.5(1).18. https://e-journal.unimudasorong.ac.id/

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline