Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Hammock dan Top Selfie di Hutan Pinus Kragilan

Diperbarui: 9 September 2018   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Main buaian. Dok pribadi

Di negara kita banyak sekali terdapat pohon pinus. Pohon ini sengaja ditanam untuk menjaga kelestarian lingkungan. Bukit yang gundul, bila ditanami pohon pinus, bisa mencegah erosi. Makanya di area pebukitan atau pegunungan, terutama yang dikuasai perusahaan milik negara, Perhutani, hutan pinus mudah ditemukan.

Selain untuk konservasi hutan, manfaat pinus ternyata cukup banyak. Batangnya bisa dipakai buat konstruksi, korek api, pulp dan kertas serat panjang. Sedangkan getahnya bisa diolah menjadi bahan pengencer cat.

Top Selfie. Dok pribadi

Tapi ada lagi manfaat lain yang akhir-akhir ini semarak di banyak area hutan pinus, yakni dikembangkan menjadi objek wisata. Salah satunya adalah di Taman Nasional Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Khususnya di lokasi yang terdapat jalan raya yang membelah Dusun Kragilan, Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, kawasannya betul-betul menjadi tempat favorit bagi pelancong.  

Paling tidak ada dua objek utama di sana, yakni menjajal hammock atau tempat tidur gantung dan berfoto di top selfie. Jangan bayangkan naik tempat tidur gantung itu gampang, kecuali bagi para pendaki gunung yang sudah terbiasa, meskipun sebetulnya bahannya aman karena terbuat dari kain berbahan khusus seperti bahan untuk parasut, yang kedua ujungnya diikat ke batang pinus, mirip ayunan.

Gerbang masuk. Dok pribadi

Hammock tersebut dibuat bertingkat, sehingga antar dua batang pinus berjarak sekitar 3 sampai 4 meter, bisa terdapat 5 sampai 7 tingkat. Lalu bila ada pengunjung yang datang berkelompok, masing-masingnya bisa naik ke sebuah hammock. Yang paling berani, karena butuh perjuangan, akan memilih tempat yang paling tinggi. 

Buat memanjat tempat rebahan tersebut, ada petugas yang siap membantu. Meskipun begitu, kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh saat berbaring atau saat berfoto juga diperlukan, agar posisinya nyaman. 

Para penjaga hammock selalu siap kalau terjadi apa-apa. Kalaupun lagi tidak ada penyewa, mereka menunggu di depan "kapling" yang dikuasainya, atau aktif menawarkan pengunjung untuk memilih hammock-nya. Satu orang dimintai uang sewa Rp 5.000.

Anjungan pandang. Dok pribadi

Kegiatan yang paling disukai pengunjung, terutama para remaja dan orang tua berjiwa remaja, ternyata adalah berfoto selfie. Agaknya karena itulah, seperti tertulis di banyak tempat, kawasan ini disebut  sebagai "Top Selfie Kragilan". Terlepas dari apakah secara grammar nama itu sudah tepat atau tidak, maksudnya adalah di Kragilan banyak sekali tersedia spot menarik untuk berfoto selfie.

Untuk setiap spot, yang masing-masingnya mempunyai dekorasi unik, seorang pengunjung juga dikenakan biaya Rp 5.000. Artinya, bila ada kelompok yang terdiri dari 10 orang dan ramai-ramai menggunakan suatu spot, maka mereka harus merogoh kocek Rp 50.000.

Kuda menunggu penyewa. Dok pribadi

Namun bila pengunjung ingin memperoleh hasil jepretan yang lebih memuaskan, di sana banyak pula warga setempat yang menguasai ketrampilan fotografi, yang siap membantu mulai dari menunjukkan spot yang bagus, mengarahkan gaya, dan mengambil foto.

Berfoto kelompok di tengah jalan yang membelah hutan pinus banyak menjadi pilihan pengunjung, sehingga bila ada mobil yang mau lewat, si pengendara harus bersabar sampai pengambilan gambar selesai. Untungnya jarang mobil yang lewat, karena bagi mereka yang datang membawa kendaraan disediakan tempat parkir yang tidak mengganggu pengunjung berfoto. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline