- Pemasaran
Menurut (Rachmad dkk., 2022) Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang memungkinkan individu maupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka melalui penciptaan, penawaran, serta pertukaran produk, jasa, dan nilai di antara manusia.
Proses ini tidak hanya terbatas pada aktivitas menjual barang atau jasa, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam terhadap kebutuhan konsumen, pembangunan hubungan yang berkelanjutan, serta penciptaan nilai yang mampu memenuhi ekspektasi pelanggan. Dalam praktiknya, pemasaran melibatkan berbagai langkah strategis, seperti riset pasar, perencanaan, pengembangan produk, penetapan harga, promosi, hingga distribusi produk atau jasa kepada konsumen.
Serta menurut (Ariyanto dkk., 2023) Pemasaran merupakan proses manajerial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individu maupun kelompok melalui penciptaan, penawaran, serta pertukaran produk yang memiliki nilai bagi pihak lain. Manajemen pemasaran berfokus pada upaya mempromosikan produk dan layanan agar dapat dikenal secara luas di pasar.
Tujuan utama dari manajemen pemasaran adalah mencapai keuntungan maksimal dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen melalui penyediaan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
- Manajemen Pemasaran
Menurut Assauri dalam jurnal (Septinor, 2016) Manajemen pemasaran mencakup serangkaian proses yang terlibat dalam analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian berbagai program yang dirancang untuk menghasilkan dan mempertahankan keuntungan melalui transaksi dengan pasar sasaran tertentu. Proses ini bertujuan untuk memastikan kesuksesan jangka panjang perusahaan dengan membangun hubungan jangka panjang yang kuat dengan pasar yang dilayaninya.
Sedangkan menurut Kotler Keller dalam jurnal (Indrasari, 2019) Manajemen pemasaran merupakan kombinasi antara seni dan ilmu dalam menentukan pasar yang dituju serta membangun, mempertahankan, dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan cara menciptakan, menyampaikan, dan mengomunikasikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan. Manajemen pemasaran berfokus pada pemilihan pasar yang tepat dan pengelolaan hubungan pelanggan melalui penciptaan dan penyampaian nilai unggul untuk mencapai kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Unsur-Unsur Pemasaran
- Segmentasi Pasar
Menurut Kotler dalam jurnal yang ditulis oleh (Tridyanthi dkk., 2023), segmentasi adalah proses untuk mengidentifikasi dan membagi konsumen berdasarkan kriteria tertentu. Proses ini penting karena membantu perusahaan memahami berbagai kelompok konsumen yang ada di pasar. Dengan melakukan segmentasi, perusahaan dapat mengelompokkan konsumen berdasarkan karakteristik seperti demografi, perilaku, psikografi, atau geografi.
Tujuan dari segmentasi adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok konsumen. Misalnya, jika sebuah perusahaan mengetahui bahwa ada segmen pasar yang lebih menyukai produk ramah lingkungan, mereka dapat merancang strategi pemasaran yang khusus untuk menarik perhatian segmen tersebut. Dengan cara ini, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas mereka.
Segmentasi pasar juga membantu perusahaan dalam merespon penawaran produk atau layanan dengan lebih efektif. Ketika konsumen merasa bahwa produk atau layanan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka, kemungkinan besar mereka akan merespons dengan positif. Ini dapat meningkatkan penjualan dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.
Selain itu, segmentasi merupakan langkah penting dalam proses STP (Segmentasi, Penargetan, dan Posisi) dalam strategi pemasaran. Setelah melakukan segmentasi, perusahaan dapat menentukan segmen mana yang akan menjadi target pasar (penargetan) dan bagaimana cara memposisikan produk atau layanan mereka agar menarik bagi segmen tersebut. Dengan demikian, segmentasi tidak hanya membantu dalam memahami pasar, tetapi juga dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien.
- Targetting
Menurut Kasali dalam jurnal yang ditulis oleh (Tridyanthi dkk., 2023), targetting adalah proses untuk mengevaluasi dan menentukan segmen pasar yang paling tepat setelah melakukan segmentasi. Dalam menetapkan target pasar, perusahaan perlu mencocokkan reaksi konsumen terhadap produk yang ditawarkan, memahami kebutuhan dasar mereka, serta mengetahui kemampuan dan keterbatasan konsumen dalam membeli produk.
Dengan kata lain, targetting adalah langkah untuk memilih segmen pasar yang sesuai berdasarkan hasil segmentasi yang telah dilakukan sebelumnya. Proses ini penting karena membantu perusahaan untuk fokus pada kelompok konsumen yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Dengan melakukan targetting, perusahaan dapat lebih mudah menyeleksi calon konsumen yang diinginkan, sehingga strategi pemasaran yang diterapkan menjadi lebih efektif.
Targetting juga memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. Misalnya, jika perusahaan mengetahui bahwa segmen tertentu memiliki daya beli yang tinggi dan kebutuhan yang sesuai dengan produk mereka, perusahaan dapat mengarahkan upaya pemasaran dan promosi ke segmen tersebut. Hal ini tidak hanya meningkatkan peluang penjualan, tetapi juga membantu perusahaan dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan konsumen.
Selain itu, dengan melakukan targetting, perusahaan dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan segmen pasar yang dipilih. Ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas mereka terhadap merek. Secara keseluruhan, targetting adalah langkah krusial dalam strategi pemasaran yang membantu perusahaan untuk lebih memahami dan melayani pasar dengan lebih baik.
- Positioning
Menurut Kertajaya dalam jurnal yang ditulis oleh (Tridyanthi dkk., 2023), positioning adalah langkah yang diambil untuk merancang penawaran dan citra perusahaan agar dapat menempati posisi yang kompetitif dan memberikan manfaat yang berbeda bagi konsumen. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan perusahaan untuk melakukan positioning dalam pemasaran produk agar lebih tepat sasaran. Berikut adalah beberapa jenis positioning yang dimaksud:
1. Positioning berdasarkan atribut produk: Ini melibatkan penghubungan antara atribut produk dan manfaatnya bagi konsumen.
2. Positioning berdasarkan harga dan kualitas: Perusahaan dapat menjual produk dengan harga tinggi jika kualitasnya juga tinggi, dan sebaliknya, produk dengan harga rendah biasanya memiliki kualitas yang lebih rendah.
3. Positioning melalui aplikasi: Ini dilakukan dengan memasarkan produk kepada kelompok organisasi yang menggunakan produk tersebut.
4. Positioning berdasarkan penggunaan produk: Ini disesuaikan dengan karakteristik konsumen yang menggunakan produk.
5. Positioning berdasarkan kelas tertentu: Pemasaran dilakukan sesuai dengan tingkat kelas atau kualitas produk.
6. Positioning melalui analisis pesaing: Perusahaan harus mampu bersaing secara sehat dan siap menghadapi kompetitor lainnya.
7. Positioning berdasarkan manfaat: Produk yang ditawarkan harus memiliki kualitas dan manfaat yang unggul sehingga dapat menjadi pemimpin di pasar.
Dengan memahami berbagai jenis positioning ini, perusahaan dapat lebih efektif dalam memasarkan produk mereka.
- Tujuan Pemasaran
Menurut (Priangani, 2023), tujuan pemasaran adalah sasaran spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan untuk memudahkan mereka dalam menawarkan produk atau layanan kepada pelanggan. Tujuan pemasaran ini merupakan bagian dari strategi pemasaran yang lebih besar, yang membantu perusahaan mencapai tujuan keseluruhan dalam jangka waktu tertentu. Contohnya, tujuan ini bisa berupa peningkatan penjualan sebesar 13% dalam enam bulan, meningkatkan kesadaran konsumen tentang produk atau layanan baru, atau meningkatkan kepuasan pelanggan.
Priangani (2023) juga menyebutkan beberapa tujuan pemasaran yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan utamanya. Berikut adalah beberapa contoh tujuan pemasaran yang perlu dipertimbangkan:
1. Meningkatkan pendapatan dari penjualan.
2. Meningkatkan kesadaran merek.
3. Meningkatkan jumlah prospek atau calon pelanggan.
4. Mempromosikan produk atau layanan baru.
5. Meningkatkan kehadiran di dunia digital.
Dengan menetapkan tujuan-tujuan ini, perusahaan dapat lebih fokus dalam upaya pemasaran mereka.
- Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2016) dalam jurnal yang ditulis oleh (Sope, 2023), strategi pemasaran adalah cara berpikir yang digunakan perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang saling menguntungkan. Strategi pemasaran dapat diartikan sebagai rencana besar yang menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Ini mencakup serangkaian tujuan, kebijakan, dan pedoman yang memberikan arah bagi kegiatan pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, serta menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan persaingan.
Sementara itu, menurut Kurz (2016) dalam jurnal yang sama (Sope, 2023), pengaruh strategi pemasaran mencakup semua program yang dirancang perusahaan untuk menentukan target pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen. Ini dilakukan dengan membangun kombinasi elemen dari marketing mix, yaitu produk, distribusi, dan harga, yang akan mempengaruhi naik turunnya penjualan. Strategi pemasaran didefinisikan sebagai tindakan yang terus-menerus berkembang dan dilakukan dengan mempertimbangkan harapan konsumen di masa depan.
Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah rencana yang membantu perusahaan untuk mencapai tujuan mereka dengan cara yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan pasar.
- Bauran Pemasaran
Pentingnya bauran pemasaran dalam dunia industri menjadi salah satu tujuan untuk mencapai suatu visi misi dalam sebuah bisnis untuk memasarkan produk barang atau jasa. Bauran pemasaran, yang sering dikenal dengan 4P (Product, Price, Place, Promotion) adalah suatu rangkaian kerja yang digunakan untuk membuat strategi pemasaran yang efektif.
Menurut (Angelia, 2020) Penerapan bauran pemasaran pada perusahaan atau bisnis memiliki pengaruh signifikan dalam mendorong peningkatan penjualan. Komponen bauran pemasaran yang diterapkan oleh suatu bisnis meliputi Produk, Harga, Distribusi/Tempat, dan Promosi. Keberhasilan strategi pemasaran sangat bergantung pada kemampuan seorang pelaku usaha dalam memaksimalkan keempat komponen tersebut.
Sedangkan menurut (DAHLIA, 2019) Bauran pemasaran adalah sebuah strategi yang dirancang untuk menyebarluaskan informasi, memperkenalkan produk secara efektif, mendorong minat konsumen untuk melakukan pembelian, serta membangun preferensi atau citra positif terhadap suatu produk di benak konsumen. Strategi ini bertujuan untuk memastikan produk mendapatkan perhatian yang optimal dan menjadi pilihan utama di pasar.
Kemudian menurut (Anggraeni, 2021)Strategi pemasaran merupakan kumpulan komprehensif dari inisiatif strategis yang menggambarkan metodologi di mana organisasi harus maju untuk mewujudkan tujuannya.Strategi ini mencakup perencanaan sistematis dan pelaksanaan beragam inisiatif yang dirancang untuk menarik, mempertahankan, dan menambah kesadaran pelanggan, secara bersamaan meningkatkan citra merek.
Menurut Kotler dalam (Farida, 2016), bauran pemasaran adalah strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Bauran pemasaran terdiri dari berbagai alat pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digabungkan oleh perusahaan untuk mendapatkan respons yang diinginkan dari pasar yang menjadi sasaran. Awalnya, bauran pemasaran hanya terdiri dari 4 komponen, kemudian bauran pemasaran ini berkembang menjadi 7 komponen (Jackson & Ahuja, 2016).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian bauran pemasaran semua komponen yang diatur oleh personal manajerial dalam suatu bisnis atau perusahaan semata-mata untuk memperkenalkan produk atau jasa yang akan dijual kepada konsumen sesuai target pasar. Berikut Penjelasan dari ke-tujuh komponen bauran pemasaran :
- Produk (product)
Produk tidak hanya terbatas pada barang fisik, tetapi juga mencakup layanan, ide, pengalaman, atau nilai tambah yang dapat memberikan solusi bagi konsumen. Elemen produk meliputi kualitas, desain, fitur, merek, dan kemasan, yang semuanya berperan penting dalam menarik minat pasar dan membangun loyalitas pelanggan. Produk yang baik adalah yang mampu memberikan manfaat nyata bagi konsumen sekaligus mendukung tujuan bisnis perusahaan. (Tenda dkk., 2022) Dalam dunia bisnis, produk mencakup barang dan jasa yang dapat dijual kepada konsumen. Dalam konteks pemasaran, produk merujuk pada segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.
- Harga (Price)
Harga merupakan bagian penting dari pemasaran produk karena dapat menentukan keberhasilan suatu bisnis / perusahaan agar mendapat keuntungan yang di peroleh melalui penjualan produk atau jasa yang baik. Hal ini diharapkan dapat menarik perhatian pelanggan agar melakukan keputusan pembelian berulang, sehingga dapat meningkatkan penjualan.
(Rachmawati dkk., 2021) Dalam dunia harga, istilah ini memiliki banyak sebutan di berbagai sektor bisnis. Misalnya, dalam perdagangan produk disebut harga; di perbankan disebut bunga; dalam layanan akuntansi disebut biaya; di bidang transportasi, taksi, dan telepon disebut tarif; sedangkan dalam asuransi disebut premi. Harga merupakan pemahaman tentang nilai tukar barang atau jasa yang biasanya dinyatakan dalam satuan mata uang (seperti Rupiah, Dollar, Yen, dan sebagainya).
- Tempat (Place)
(Auliya, 2021) Lokasi adalah tempat dimana perusahaan melakukan bisnis dan dimana transaksi terjadi. Perusahaan mempertimbangkan lokasi bisnis dari perspektif strategis dan seberapa mudah pelanggan atau pembeli dapat mencapainya. Dari perspektif strategis, pemilihan lokasi tidak hanya soal tempat, tetapi juga mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi tercapainya target. Lokasi yang strategis dapat meningkatkan lebih banyak pelanggan karena memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Selain itu, lokasi juga memengaruhi citra perusahaan. Sebuah bisnis yang berlokasi di lingkungan yang ramai dan mudah dijangkau dapat memberikan kesan terpercaya. Begitupun sebaliknya, jika lokasi yang kurang mendukung meskipun dihiasi dengan modern dapat memengaruhi pada persepsi pelanggan.
- Promo (Promotion)
Promosi berperan penting dalam membentuk persepsi pelaggan terhadap suatu bisnis atau perusahaan produk atau jasa. Promosi tidak hanya berfokus pada meningkatkan penjualan jangka pendek saja, tetapi juga bertujuan untuk membangun citra baik dari perusahaan.
(Tenda dkk., 2022) Tujuan utama dari promosi adalah untuk membuat konsumen lebih mengenal produk dan membuat mereka tertarik untuk membeli produk, baik itu barang maupun jasa. Perusahaan harus mampu mengubah persepsi konsumen terhadap produk yang dijual.
Untuk mecapai target, Perusahaan harus memahami kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, strategi promosi yang diterapkan dapat dirancang secara efektif sesuai dengan target pasar yang diinginkan. Target tidak hanya mampu menggerakkan konsumen untuk tidak hanya mengenal produk, tetapi merasa apa yang dibutuhkan pelanggan terpenuhi yang akhirnya bisa mengambil perhatian dan melakukan pembelian berulang.
- Orang (People)
Orang (people) adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjalankan bisnis dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Ketika pelayanan yang diberikan baik, pelanggan merasa puas dan cenderung untuk membeli produk tersebut lagi (Khotimah, 2023).
Menurut Hurriyati dalam penelitian Yudho dan Agustin (2022), orang adalah pihak yang bertugas menjual dan menyampaikan produk kepada target pasar. SDM berperan penting dalam mengelola perusahaan dan memberikan layanan kepada pelanggan. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh manusia dapat mempengaruhi keputusan pelanggan untuk melakukan pembelian.
Sementara itu, Kotler dan Keller dalam penelitian Tanjung (2021) menjelaskan bahwa "orang" mencakup karyawan yang menyediakan produk dan jasa, serta mereka yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam proses pemasaran. Ini termasuk perencanaan SDM, penentuan tugas, deskripsi pekerjaan, perekrutan, seleksi, pelatihan, dan motivasi karyawan.
- Proses (process)
Proses adalah serangkaian langkah yang dilakukan untuk menawarkan produk atau layanan kepada pelanggan. Proses ini mencerminkan keandalan, kepatuhan terhadap aturan, dan urutan kegiatan dalam bisnis. Selain itu, proses juga mencakup cara perusahaan memenuhi permintaan setiap pelanggan, mulai dari saat pelanggan melakukan pemesanan hingga mereka menerima apa yang mereka inginkan (Yudho & Agustin, 2022).
Menurut Kotler & Keller, proses adalah gambaran dari semua kreativitas, disiplin, dan struktur dalam manajemen pemasaran. Sementara itu, Dwinanda & Nur menjelaskan bahwa proses adalah aktivitas yang menunjukkan layanan yang diberikan kepada pelanggan saat mereka memilih barang atau jasa. Panjaitan dan rekan-rekannya juga menambahkan bahwa proses mencakup semua langkah, mekanisme, dan prosedur yang diperlukan untuk memberikan layanan. Dengan kata lain, unsur proses ini penting untuk memastikan bahwa layanan dapat diberikan dengan baik (Khotimah & Jalari, 2021).
Bisa di simpulkan bahwa proses merupakan serangkaian langkah yang penting dalam memberikan tawaran produk atau layanan kepada pelanggan. Proses ini mencakup semua aspek mulai dari pemesanan hingga pengiriman produk, dan mencerminkan keandalan serta kepatuhan terhadap aturan yang berlaku dalam bisnis. Selain itu, proses juga mencakup kreativitas, disiplin, dan struktur manajemen pemasaran yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, pengelolaan proses yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa pelanggan mendapatkan layanan yang memuaskan dan sesuai dengan harapan mereka.
- Bukti Fisik (Physical Evidence)
Kemudian menurut Panjaitan, et. al., menjelaskan bahwa physical evidence, yaitu semua hal nyata yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih dan menggunakan produk atau layanan. Dengan kata lain, bukti fisik mencakup semua perangkat dan elemen yang mendukung operasional sebuah bisnis. Ini termasuk segala sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan oleh konsumen, yang membantu menciptakan pengalaman positif dan meyakinkan mereka untuk menggunakan produk tersebut (Khotimah & Jalari, 2021).
Menurut Lupiyoadi, bukti fisik adalah lingkungan fisik di mana layanan diberikan dan tempat di mana penyedia layanan serta konsumen berinteraksi. Ini juga mencakup semua produk berwujud yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung layanan tersebut. Sementara itu, menurut Zeithaml, Bitner, dan rekan-rekannya, bukti fisik mencakup semua benda nyata yang memberikan informasi tentang perusahaan, seperti brosur, kartu nama, papan nama, dan peralatan yang digunakan. (Yudho & Agustin, 2022).
Dapat disimpulkan bahwa Secara keseluruhan, bukti fisik sangat penting dalam menciptakan pengalaman yang baik bagi konsumen, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.
Minat Beli
- Pengertian Minat Beli Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong, minat beli muncul setelah individu menerima rangsangan dari produk yang mereka lihat, yang kemudian menimbulkan keinginan untuk membeli dan memiliki produk tersebut. Sementara itu, Schiffman dan Kanuk mendefinisikan minat beli sebagai sebuah kekuatan psikologis yang ada dalam diri individu, yang mempengaruhi tindakan mereka. Minat beli dapat diartikan sebagai ukuran kemungkinan konsumen untuk membeli produk tertentu, di mana tingkat minat beli yang tinggi berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian yang akan diambil.
Menurut Howard dan Sheth dalam buku Donni Junni, minat beli adalah rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, termasuk jumlah produk yang dibutuhkan dalam periode tertentu. Minat beli dapat diartikan sebagai keinginan atau niat konsumen untuk membeli produk dengan merek tertentu.
Sementara itu, menurut Assael dalam buku yang sama, minat beli adalah kecenderungan konsumen untuk memilih merek tertentu atau mengambil tindakan yang berkaitan dengan pembelian. Hal ini diukur berdasarkan kemungkinan konsumen benar-benar melakukan pembelian tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa, minat beli dapat diartikan sebagai keputusan seorang konsumen yang tertarik pada suatu produk karena merasa cocok dan senang. Minat ini muncul karena produk tersebut dianggap diperlukan dan bermanfaat bagi konsumen.
- Faktor Minat Beli
1. Motivasi : Keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu agar bisa memenuhi kebutuhannya dan merasa lebih nyaman
2. Persepsi : Cara seseorang melihat, mengatur, dan memahami informasi yang diterima sehingga membentuk pandangan atau kesan tertentu.
3. Pengetahuan : Informasi dan pengalaman yang didapat seseorang, yang kemudian bisa mengubah cara berpikir dan bertindak.
4. Keyakinan dan Pendapat : Sesuatu yang dipercaya dan dipelajari seseorang berdasarkan pengalaman serta tindakan yang pernah dilakukan.
- Indikator Minat Beli
Menurut Schiffman dan Kanuk (2016), minat adalah faktor psikologis yang berpengaruh besar terhadap sikap dan perilaku seseorang dalam membeli suatu merek atau mengambil keputusan pembelian. Sebelum membeli barang atau jasa, seseorang biasanya mencari informasi terlebih dahulu dari orang-orang terdekat atau yang dipercayai agar bisa membuat keputusan yang lebih tepat.
Sementara itu, menurut Ferdinand dalam jurnal Eva (2016), minat beli dapat dikenali melalui beberapa indikator berikut:
1. Minat Transaksional : Keinginan seseorang untuk membeli suatu produk.
2. Minat Referensial : Kecenderungan seseorang untuk merekomendasikan produk kepada orang lain.
3. Minat Preferensial : Ketertarikan yang kuat terhadap suatu produk, sehingga produk tersebut menjadi pilihan utama. Seseorang hanya akan mengganti pilihannya jika ada sesuatu yang terjadi dengan produk tersebut.
4. Minat Eksploratif : Kebiasaan seseorang dalam mencari informasi lebih lanjut mengenai produk yang diminati, guna memperkuat keyakinannya terhadap produk tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI