Lihat ke Halaman Asli

Indana Lazulfa

Universitas Negeri Semarang

Sekolah Minggu Buddha Tri Dhamma Loka Grobogan Bersama UNNES GIAT 12 Gaungkan Edukasi Stunting

Diperbarui: 12 September 2025   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Edukasi Stunting Remaja Putri Sekolah Minggu Buddha Tri Dhamma Loka (Sumber: Dokumentasi Pribadi UNNES GIAT 12 SKM Desa Ngarap Arap)

Grobogan - Tim UNNES GIAT 12 SKM Desa Ngarap Arap melaksanakan kegiatan edukasi tentang pencegahan stunting pada remaja putri Sekolah Minggu Buddha Tri Dhamma Loka, Dusun Kagok, Desa Ngarap Arap, Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya pencegahan stunting, mengingat masalah gizi tersebut masih menjadi persoalan serius di Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 17 Agustus 2025, media edukasi yang digunakan berupa leaflet yang berisi informasi terkait definisi stunting, faktor risiko, dampak stunting, upaya pencegahan, serta kebutuhan gizi remaja. Leaflet tersebut disusun oleh Indana Lazulfa, anggota tim UNNES GIAT 12, dengan harapan dapat menjadi sarana edukasi yang mudah dipahami dan bisa dimanfaatkan kembali oleh sekolah minggu.

Indana Lazulfa menyerahkan leaflet secara langsung kepada Bapak Bambang Ariawan, Kepala Sekolah Minggu, untuk dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam kegiatan edukasi remaja di masa mendatang.

Dokumentasi Penyerahan Leaflet Edukasi Stunting Kepada Kepala Sekolah Minggu Buddha Tri Dhamma Loka

Guru Sekolah Minggu, Ibu Santi, menyampaikan dukungan penuh terhadap program edukasi ini. "Saya sangat mendukung kegiatan ini, karena remaja harus paham tentang pentingnya gizi. Terlebih remaja putri kan besok jadi Ibu, jadi harus disiapkan sejak dini," ujar Bu Santi.

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional mencapai 21,6%, yang berkisar sekitar 1 dan 5 anak mengalami gangguan pertumbuhan. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada perkembangan otak, kecerdasan, dan produktivitas di masa depan. Oleh karena itu, edukasi sejak remaja dinilai penting agar mereka memiliki kesadaran menjaga kesehatan dan gizi sebelum memasuki usia pernikahan dan menjadi calon orang tua.

Melalui kegiatan ini, para remaja Sekolah Minggu Buddha Tri Dhamma Loka diharapkan dapat lebih memahami bahwa pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin, dimulai dari pemenuhan kebutuhan gizi serta menjaga pola hidup sehat.

Dengan adanya kolaborasi antara masyarakat, sekolah minggu, dan mahasiswa, kegiatan edukasi ini diharapkan menjadi langkah kecil namun berarti dalam upaya menurunkan angka stunting, khususnya di Desa Ngarap Arap, Grobogan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline