Tiga Perkara Yang Dapat Membinasakan Manusia
Dalam menjalani kehiduoan sikap ihtiyat harus senantiasa menjadi perisai dalam diri kita karena bagaimanapun manusia diberikan dua kekuatan yaitu bisa berbuat baik menggiring untuk kemaslahatan bagi diri dan lingkungannya namu juga berpotensi bisa berbuat jahat yang membawa pada kehancuran karena itulah Tuhan mengngatkan sebagaimana dalam QS. As-Syams fa al-hamah fujrah wa taqwh "lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya" ayat 8 maka pada ayat berikutnya ditegaskan bahwa qad aflaa man zakkh "sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)" meskipun diberikan dyua kekuatan maka akal hendaknya lebih memilih untuk selalu membersihkan jiwa dari noktah yang dapat menjerumuskan manusia
Untuk itulah manusia diberika alarm melalui Rasulullah SAW mengenai sifat-sifat yang akan membinasakan / menjadi malapetaka bagi manusia karena ketiga sifat ini akan menelisik kedalam jiwa manusia secara tidak terasa adapun ketiga sifat itu sebagaimana sabda Nabi "Fa-amma al-muhlikaat: fa shuhun muta'un, wa hawa muttaba'un, wa i'jabu al-mar'i binasfih." "Tiga perkara yang membinasakan; (1) kekikiran yang ditaati, (2) hawa nafsu yang diikuti, (3) seseorang meraja 'ujub/bangga dengan dirinya." (Hadits dishahihkan oleh Syaikh Albani Rahimahullah)
Indonesiainside.id
Berikut penjelasannya :
Pertama , Fa Shuhun Muta'un:
"Keakuan yang ditaati" atau tamak dan kikir yang ditaati, kikir atau pelit Kekikiran atau pelit yang melilit hati akibat cinta dunia yang berlebihan sehingga selalu ada perhitungan matematika saat melakukan perniagaan dengan Allah SWT melalui infaq meskipun itu sesungguhnya hak orang lain, padahal dengan selalu tangan diatas (the power to give) selalu memberi maka Allah SWT telah berjanji bahwasanya orang yang bersedekah pasti Allah akan gantikan dengan yang lebih baik di dunia dan akhirat bukankah ini sebagai penjelasa bahwa dengan selalu ringan memberi Sedekah tidak mengurangi harta sama sekali, Maa naqoshot shodaqotu min-maalin "Tidaklah sedekah mengurangi harta." (HR. Tirmidzi)
KataKepri.com
Ini janji dari Allah dan RasulNya ini menunjukkan bagi orang yang bakhil seakan ia tidak percaya dengan janji Allah, karena masih beranggapan jika mengeluarkan hartanya dan berinfak akan menjadikan dia jatuh miskin atau mengalami kebangkrutan padahal tidak demikian justru yang akan terjadi kebalikannya , bukankah orang yang selalu memberi senantiasa didoakan Malaikat
Media Dakwah
Kedua, Wa hawa muttaba'un : "Hawa nafsu yang diikuti".