Lihat ke Halaman Asli

humas passai

Lapas Kelas I Bandar Lampung

Lapas Rajabasa Budidaya Pakcoy Untuk Ketahanan Pangan

Diperbarui: 7 Oktober 2025   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humas Passai

Lapas Kelas I Bandar Lampung Kembangkan Budidaya Pakcoy Hidroponik, Suplai Resto hingga Transmart

Bandar Lampung, Selasa (7/10) -- Program pertanian modern di Lapas Kelas I Bandar Lampung terus menunjukkan hasil nyata untuk Ketahanan Pangan Nasional. Kali ini, budidaya pakcoy hidroponik menjadi fokus utama dalam pengembangan kebun binaan di area Raja Hydro. Tanaman yang dikenal cepat panen dan bernutrisi tinggi ini kini telah diproduksi secara rutin dan massal oleh warga binaan dibawah bimbingan petugas pembinaan.

Hasil panen pakcoy tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur sehat lapas, tetapi juga mulai terdistribusi ke sejumlah rumah makan di sekitar Lapas, bahkan menembus pasar modern seperti Transmart Bandar Lampung. Kerja sama distribusi ini menjadi bukti bahwa produk binaan lapas memiliki kualitas yang kompetitif dan diterima masyarakat luas.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Lapas Go Green yang bertujuan menciptakan lingkungan asri, mandiri, dan produktif. Selain memberikan nilai ekonomi, budidaya hidroponik turut membekali warga binaan dengan keterampilan pertanian berbasis teknologi yang dapat digunakan sebagai bekal usaha setelah bebas nanti.

Dengan pendekatan edukatif dan kewirausahaan, Lapas Kelas I Bandar Lampung terus membuktikan bahwa pemasyarakatan bukan hanya soal pembinaan, tapi juga penciptaan peluang dan kontribusi nyata bagi ekonomi lokal.

@pemasyarakatanlampung
@ikerahmawatiofficial
#kemenimipas #ditjenpas #lapaskelas1bandarlampung #raja_hydro #hidroponik #ketahananpangan #wargabinaanmandiri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline