Pendahuluan
Dalam dunia usaha, khususnya pada sektor agribisnis, keberhasilan sebuah UMKM tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk, tetapi juga oleh efektivitas proses produksi dan operasional. Manajemen Produksi dan Operasi (MPO) merupakan salah satu pilar penting dalam memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai standar kualitas, tepat waktu, dan efisien dari sisi biaya. Namun, dalam praktiknya, banyak UMKM yang masih menghadapi berbagai kendala dalam mengelola proses produksi secara sistematis.
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana UMKM Botani Mart menerapkan manajemen produksi dan operasi dalam kegiatan usahanya, tantangan yang dihadapi, serta strategi dan peluang yang dapat digunakan untuk menjaga keberlangsungan bisnis ke depan.
Isi
Profil Singkat UMKM Botani Mart
Botani Mart adalah sebuah unit usaha agribisnis yang berlokasi di Dramaga, Kabupaten Bogor. Usaha ini berada di bawah naungan IPB University dan berfokus pada penyediaan bibit tanaman berkualitas, baik tanaman buah, tanaman hias, hingga tanaman herbal. Selain sebagai tempat jual beli produk pertanian, Botani Mart juga menjadi sarana edukasi melalui program Botani Agro Experience (BAEx). Salah satu lini utamanya adalah produksi bibit tanaman, yang menjadi daya tarik utama bagi pelanggan dari berbagai daerah.
Analisis Pilar Manajemen: Produksi dan Operasi
Botani Mart memiliki sistem produksi bibit tanaman yang terstruktur, mulai dari penyemaian benih, perawatan bibit muda, proses okulasi atau sambung pucuk, hingga pemeliharaan akhir sebelum bibit siap jual. Seluruh proses tersebut memerlukan waktu sekitar satu tahun, khususnya untuk bibit durian dan tanaman buah unggulan lainnya.
Proses produksi melibatkan dua tim utama:
1.Tim Grafting: Bertugas melakukan sambung pucuk (okulasi) dan dibayar berdasarkan sistem borongan, tergantung jumlah sambungan yang berhasil dibuat.
2.Tim Perawatan: Meliputi penyiraman, pemupukan, sanitasi, dan kontrol mutu. Tim ini digaji berdasarkan durasi dan beban kerja harian.
Manajemen stok dilakukan menggunakan aplikasi Olsera, yang mencatat keluar-masuk barang dan laporan inventaris secara digital. Penyimpanan bibit disusun dalam bedengan, masing-masing berisi sekitar 50 tanaman. Pemupukan dilakukan sebulan sekali, sedangkan penyiraman dilakukan setiap hari (kecuali saat hujan). Tanaman hias mendapatkan perawatan lebih intensif, termasuk penyiraman dua kali sehari dan pemupukan khusus.
Botani Mart juga menerapkan standar kualitas yang jelas, seperti:
•Ukuran polybag (30–35 cm)
•Tinggi bibit (±70 cm untuk tanaman keras, ±30–35 cm untuk sayuran)
•Media tanam berkualitas (tanah, sekam, kompos, pupuk kandang)
•Fisik tanaman yang sehat dan kuat