Lihat ke Halaman Asli

David Herdy

Penulis lepas

Kerja Remote Tapi Hidup Mepet: Apakah WFH Buat Kita Makin Boros?

Diperbarui: 5 Juli 2025   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Remote Work sama aja malah lebih padet jadwal kerjanya | Dok Foto blog.maukuliah.id

Banyak yang mengira WFH = lebih irit. Faktanya, tanpa sadar kita belanja lebih banyak, makan lebih sering, dan waktu kerja makin kabur batasnya.


WFH Bukan Selalu Hemat: Ini Pengeluaran yang Diam-Diam Membengkak

Ongkos transportasi memang berkurang, tapi muncul biaya-biaya "sepele" yang menumpuk: pesan kopi karena suntuk, langganan apps, listrik melonjak, hingga belanja online karena iseng scroll saat "break".

Kita jadi lebih impulsif karena ruang kerja dan ruang santai menyatu.

 Saat bosan, dompet yang dikuras, bukan stres yang dikelola.

Work From Home, Work From Guilt: Antara Tanggung Jawab dan Burnout

Bekerja dari rumah sering kali bikin kita merasa harus "selalu online" sebagai bukti produktivitas. 

Akibatnya? Jam kerja molor, istirahat tidak menentu, dan burnout hadir diam-diam.

Ironisnya, karena semua serba di rumah, rasa bersalah untuk rehat justru meningkat. 

Kita jadi pekerja multitugas: sambil kerja, sambil jaga anak, sambil masak. Kapan pikiran benar-benar tenang?

Hidup Gaya Freelancer, Tapi Finansial Tidak Dikelola

Banyak yang menikmati kebebasan gaya kerja remote, tapi lupa bahwa pemasukan dan pengeluaran harus diatur lebih ketat.

 Makan di kafe coworking, langganan alat kerja, bahkan dekorasi meja kerja pun jadi ladang konsumsi.

WFH sering menjebak kita untuk tampil seolah "sukses" di media sosial, padahal realitas finansialnya tak semanis yang di-posting.

Refleksi: Hemat atau Hanyut?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline