Sorak sorai penonton, dentuman musik, dan semangat yang menyala di setiap sudut sekolah menandai dimulainya Canisius College Cup XL 2025, yang digelar pada 20 hingga 27 September 2025. Selama satu pekan penuh, kawasan Canisius College dipenuhi energi anak muda dari berbagai penjuru. Lebih dari 200 sekolah ikut serta, dan lebih dari 500 panitia bekerja bahu-membahu mewujudkan salah satu kegiatan terbesar di lingkungan pelajar Jakarta ini. Namun, di balik kemeriahan dan kompetisi yang sengit, CC Cup bukan hanya sekadar ajang perlombaan. Ia adalah kawah candradimuka, tempat para siswa belajar tanggung jawab, kepemimpinan, kerja sama, dan semangat magis.
Awalnya, saya mendaftar sebagai panitia lomba taekwondo, dengan harapan hanya akan bekerja satu hari saja. Namun, rencana berubah total ketika lomba taekwondo dibatalkan, dan saya pun dipindahkan ke seksi IT. Berbeda dengan dugaan awal, saya justru sudah cukup menguasai sistem streaming dari pengalaman sebelumnya. Karena kemampuan itulah, saya akhirnya ditunjuk sebagai koordinator bagian streaming, yang bertanggung jawab atas kelancaran siaran langsung seluruh pertandingan CC Cup. Jabatan ini tentu bukan hal yang ringan, sebab di tangan tim kami lah acara bisa disaksikan ratusan orang secara daring.
Tantangan pun datang silih berganti. Di hari-hari awal, berbagai kendala teknis menghadang: peralatan yang tidak berfungsi dengan baik, jaringan internet yang sering terputus, serta miskomunikasi antar bagian yang membuat koordinasi sempat kacau. Setiap kali terjadi gangguan, suasana menjadi tegang. Namun di saat-saat genting itu, saya belajar arti tetap tenang di bawah tekanan. Bersama tim kecil saya, kami berusaha memecahkan setiap masalah secepat mungkin mulai dari mengganti kabel, memperbaiki router, hingga mengatur ulang sistem siaran. Ada rasa frustasi, tapi juga kepuasan tersendiri setiap kali layar kembali menyala dan pertandingan bisa disiarkan tanpa hambatan.
Dari pengalaman itu, saya memahami bahwa tanggung jawab bukan sekadar melaksanakan tugas, tetapi menjaga kepercayaan yang diberikan. Menjadi koordinator mengajarkan saya arti kepemimpinan yang melayani. Bukan sekadar memberikan instruksi, tetapi turun tangan langsung, membantu, dan menenangkan tim. Ketika salah satu anggota panitia merasa kewalahan, saya ikut mengangkat peralatan, menata kamera, atau sekadar memberi semangat. Di tengah tekanan dan keterbatasan, kami belajar saling menopang. Itulah saat di mana saya benar-benar merasakan nilai yang diajarkan Canisius.
Semakin lama saya terlibat, semakin saya menyadari bahwa CC Cup bukan sekadar kegiatan tahunan, melainkan ruang pembentukan diri. Di sinilah saya belajar bagaimana kerja tim, komunikasi, dan komitmen memainkan peran penting dalam mewujudkan keberhasilan bersama. Saya melihat bagaimana para panitia dari berbagai seksi bekerja tanpa lelah, saling membantu meski memiliki tanggung jawab berbeda. Ada semangat luar biasa untuk memberi yang terbaik, bukan karena diwajibkan, tetapi karena kami merasa memiliki acara ini bersama.
Lebih dari sekadar panitia, CC Cup juga menjadi ruang persahabatan yang hangat. Saya bertemu banyak orang baru, sesama panitia, peserta, bahkan penonton yang datang dari sekolah lain. Dari interaksi sederhana, tumbuh relasi yang tulus dan menyenangkan. Saya melihat para pemain yang tetap saling menghormati meski bertanding sengit, panitia yang bekerja lintas seksi dengan penuh semangat, dan suasana kompetisi yang selalu dijaga dengan sportivitas dan rasa hormat.
Puncak kegiatan menjadi momen yang tak terlupakan. Pada malam penutupan 27 September 2025, lapangan utama Canisius College dipenuhi sorotan lampu, tawa, dan tepuk tangan. Acara ditutup dengan sangat meriah dengan kehadiran dua bintang tamu spesial, Bernadya dan The Changcuters, yang sukses menghidupkan suasana dengan lagu-lagu andalan mereka. Ribuan orang bernyanyi dan menari bersama, menandai berakhirnya seminggu penuh perjuangan, tawa, dan kenangan indah. Di tengah keramaian itu, saya berdiri sejenak di belakang area streaming, memandangi hasil kerja kami yang terpancar di layar besar: semua berjalan lancar. Ada rasa syukur dan bangga yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
CC Cup XL 2025 meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Dari awal yang penuh ketidaksengajaan, saya justru menemukan pelajaran hidup yang berharga. Saya belajar menghadapi tantangan dengan tenang, memimpin dengan hati, dan menghargai setiap proses, sekecil apa pun itu. Saya datang sebagai panitia biasa, namun pulang dengan pemahaman baru tentang arti menjadi pribadi magis, seseorang yang selalu berusaha melampaui dirinya sendiri demi kebaikan yang lebih besar.
Lebih dari sekadar event olahraga, CC Cup adalah ruang pembentukan karakter anak muda: tempat kami belajar tangguh, berjiwa besar, dan tidak mudah menyerah. Dan ketika lampu-lampu panggung telah padam, nilai-nilai itu tetap menyala dalam diri kami sebagai kenangan sekaligus kompas untuk terus melangkah maju.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI