Tanggung jawab, sebuah kata yang seringkali terasa begitu membebani. Ibarat sebuah beban berat, tanggung jawab tak jarang membutuhkan banyak pundak untuk memikulnya bersama. Namun, tak jarang sebagian orang enggan untuk memikulnya bersama-sama. Mereka lebih memilih untuk mengabaikan, atau meninggalkan tanggung jawab itu dengan berbagai cara. Salah satunya adalah fenomena yang dikenal sebagai Playing Victim.
Apa Itu Playing Victim?
Playing Victim merupakan istilah tentang seseorang yang menampilkan dirinya sebagai target yang tidak bersalah dari tindakan merugikan orang lain, padahal mereka juga ikut bertanggung jawab pada situasi tersebut serta mampu mengatasinya. Hal tersebut digunakan untuk menghindari tanggung jawab yang di pikul dengan memanipulasi orang lain agar merasa simpati atau kasihan kepadanya.
Karakteristik umum perilaku Playing Victim antara lain:
1. Menyalahkan orang lain
2. Melebih-lebihkan penderitaanya
3. Mencari simpati
4. Menghindari solusi
5. Perilaku manipulatif
6. Ketidakberdayaan abadi
Alasan mengapa seseorang berprilaku Playing Victim adalah untuk menghindari tanggung jawab, merasa dirinya tidak mampu, atau bahkan karena sudah merasa lelah dengan tanggung jawab yang diemban.
Dampak Negatif Playing Victim?
Tindakan Playing Victim tentu saja sangat merugikan, terutama bagi suatu kelompok. Perilaku ini dapat memicu fitnah yang pada akhirnya berujung pada konflik dan perpecahan pada kelompok tersebut.
Bagaimana menghadapi seseorang yang Playing Victim?
Menghadapi seseorang dengan prilaku Playing Victim tidak mudah. Ini membutuhkan kerja keras dan bisa menguras banyak tenaga.
Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain: