"Rumah tangga yang rukun bukan yang tak pernah berutang, tapi yang berani membicarakan keuangan tanpa saling menyalahkan."
Banyak orang menikah dengan bekal cinta, tapi lupa bekal perencanaan keuangan. Padahal, krisis dalam keluarga seringkali datang bukan dari godaan orang ketiga, melainkan dari utang yang membengkak diam-diam.
Keluarga adalah unit ekonomi terkecil dalam masyarakat. Tapi sayangnya, banyak yang masih memperlakukan keuangan keluarga seperti kas warteg: masuk dan keluar tanpa pencatatan.
Kalau tak ingin rumah tangga jadi medan perang tagihan, mulailah bangun sistem keuangan keluarga yang sehat dan transparan.
Langkah Membangun Sistem Keuangan Keluarga:
1. Buat Rapat Keuangan Bulanan
Ini bukan sekadar "kapan bayar listrik", tapi sesi strategis: berapa pemasukan bulan ini? Mana pengeluaran wajib? Apakah cicilan lancar? Apakah masih bisa menabung?
Tips: Pilih suasana santai tapi fokus. Bisa sambil minum teh atau ngemil bareng.
2. Pisahkan Akun, Satukan Tujuan
Punya rekening suami, istri, dan rekening bersama akan membantu memisahkan kebutuhan pribadi dan rumah tangga.