Lihat ke Halaman Asli

Harmoko

Penulis Penuh Tanya

Paylater dan Risiko Utang Generasi Muda

Diperbarui: 18 Mei 2025   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi paylater. Perbedaan pinjol dan paylater.(Freepik/benzoix/via KOMPAS.com)

PayLater dan Risiko Utang Generasi Muda: Sebuah Analisis

 

Oleh: Harmoko | Minggu, 18 Mei 2025

 

Layanan PayLater, atau "beli sekarang, bayar nanti," telah menjadi sangat populer di kalangan generasi muda Indonesia, khususnya Gen Z dan Milenial.  Kemudahan akses dan proses pengajuan yang sederhana membuat banyak orang tergoda untuk menggunakannya. Namun, popularitas ini juga menimbulkan kekhawatiran akan peningkatan risiko utang dan dampak negatifnya bagi keuangan generasi muda .

Tingkat Utang yang Mengkhawatirkan

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan peningkatan signifikan jumlah utang yang diambil oleh generasi muda melalui PayLater.  Gen Z dan Milenial merupakan kelompok usia yang paling banyak menggunakan layanan ini, seringkali tanpa sepenuhnya memahami risiko yang terlibat.  Kemudahan akses melalui dompet digital semakin memperparah situasi .

Risiko dan Dampak Negatif

Penggunaan PayLater yang tidak terkendali dapat menyebabkan beberapa masalah:

Over-indebtedness:  Memiliki banyak utang sekaligus dapat membuat sulit untuk membayar semua tagihan tepat waktu, mengakibatkan bunga berakumulasi dan beban keuangan yang semakin berat .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline