Lihat ke Halaman Asli

Hariadhi

Desainer

Kendari, Melting Potnya Kuliner Timur Indonesia

Diperbarui: 17 Oktober 2019   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Seharusnya saya sudah pulang hari ini ke Jakarta, tapi entah kenapa ada godaan yang terlalu kuat untuk lebih jauh menjelajahi Sulawesi. Sebelumnya saya sudah pernah ke Morowali, Sulawesi Tengah, dan kemarin sudah puas berkeliling Toraja, Sulawesi Selatan. 

Masa iya sudah sejauh ini main ke Sulawesi, hanya untuk menelusuri Toraja yang sudah banyak dikunjungi orang?

Jiwa penasaran saya tidak mau berdamai. Walaupun godaan naik bus Primadona ke Makassar juga sangat kuat.

"Bus Primadona itu ada yang tipe double decker Scania, di bagian atas ada yang benar-benar pakai kasur," Info Zed Parenta, yang sudah hapal betul naik bus karena tiap tahun pulang-balik Jakarta-Makassar-Toraja. 

Terbayang asiknya tidur pulas sepanjang perjalanan naik bus executive yang benar-benar memanjakan.

Tapi saya kekeuh. Pokoknya harus ada satu provinsi lagi yang berhasil saya jelajahi. Maka berkelilinglah saya mencari PO Bus yang mau mengantarkan kalau tidak ke Polewali, Sulawesi Barat, ya ke Kendar, Sulawesi Tenggara. 

Tapi sebelumnya makan dulu di Warung Umum Sup Kikil di Jalan Diponegoro, tepat di sebelah PO Primadona. Bukan sup kikilnya yang mau saya nikmati, tapi tumis telur ikan dengan sambal khas Toraja, Katakkon.

DOKPRI

DOKPRI

Beda dengan gulai telur ikan dalam kuliner Sumatera Barat, di sini telurnya kecil dan masih terbungkus kantung telur ikan aslinya. Saat mampir ke lidah, rasanya smooth sekali, mirip gulai otak. 

Selain itu selingan sambal dengan lombok katokkon membuat mulut saya terus menari-nari dalam buaian rasa yang melenakan. Ini masakan rumah orang-orang Toraja. Simpel, tidak terlalu banyak bumbu karena hanya ditumis, tapi sungguh enak.

DOKPRI

Setelah berpamitan kepada Ibu pemiliknya, saya kembali ke PO, terbayang-bayang kembali perjalanan lebih jauh ke provinsi tetangga.

DOKPRI

"Ayo kak, carikan saya PO yang bisa antarkan ke Polewali atau Kendari," Kata saya kepada seorang pembawa becak motor. Di sini, nyaris tidak ada becak. Transportasi yang dikayuh dengan tenaga kaki manusia ini hanya dipakai untuk menjemput sampah botol. Untuk manusia, hanya ada pilihan becak motor.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline