Lihat ke Halaman Asli

Patriot, Pahlawan Kita Adalah Tentara Nasional Indonesia

Diperbarui: 12 Oktober 2015   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita semua pasti sudah sangat lumrah jika melihat kehebatan agen CIA, FBI, M16, Mosad, KGB, Navy Seal. Otomatis kita secara tidak langsung mengidolakan mereka. Kita didoktrin bahwa para tentara dari negara luar sana, hebat-hebat. Holywood memang sangat berhasil menggambarkan betapa hebatnya mereka.

Tapi Net Tv berhasil menayangkan sebuah serial yang memperlihatkan kehebatan Tentara Nasional Indonesia, tepatnya Pasukan Baret Merah atau Kopassus.PATRIOT namanya, yang tadi malam tayang episode terakhirnya. Memang serial ini hanya 7 episode saja, tapi sebagai penonton, saya merasa serial ini digarap dengan serius. Bahkan para pemain mengikuti pelatihan dulu di Denma Kopasus.

Patriot, bercerita tentang Pasukan Khusus TNI yang bertugas untuk membebaskan warga Desa Mapu yang disandera oleh Gerombolan Mafia Narkoba yang dipimpin oleh Panglima Timur (diperankan oleh Aqi Alexa). Pasukan ini mempunyai sandi Tim Bunglon, yang terdiri dari 5 anggota, yaitu Kolonel Bayu(Rizki Hanggono), Letnan Kolonel Guntur, Letnan Satu Jalu(Winky Wiryawan), Sersan Satu Charles(Maruli Tampubolon) dan Sersan Satu Samuel (Dallas Pratama). Mereka mempunyai keahlian masing-masing seperti Snipper, Ahli Bom,Ahli Strategi, Bela diri, dan lainnya.

Lewat serial ini saya jadi tahu bagaimana cara Tentara melakukan operasi senyap, kemampuan mereka menyamar, sehingga benar-benar tidak terlihat dan berbaur dengan alam, penggunaan Sandi untuk memanggil para anggota Tim(ada Tupai,Komodo,Elang, Gagak,dan Sanca), serta kepatuhan mutlak terhadap Komandan.

Memang sih alurnya sedikit lambat, saya memang lebih menyukai sebuah film yang alutnya cepat dengan aksi-aksi pertarungan beladiri tangan kosong. Tapi cukuplah untuk melihat Tentara kita dari sisi lain. Apalagi para pemainnya keren-keren,hehe…Oh iya, di film holywood kita tidak mungkin melihat Tentara atau Agen yang mau bertugas berdoa dulu. Kalau disini sang komandan selalu berdoa ketika memulai operasi..(Salut…)

Poin plusnya lagi disini kita bisa merasakan sisi humanis para Tentara. Kolonel Bayu yang harus meninggalkan putri dan istrinya untuk bertugas, Letkol Guntur yang ditinggal mati istrinya ketika melahirkan anak mereka, Lettu Jalu yang berkonflik dengan adiknya, Sertu Samuel yang berusaha meyakinkan pacarnya untuk siap menjadi istri seorang tentara dan Sertu Charles yang memiliki Ayah seorang penderita Alzheimer.

Satu lagi yang mencuri perhatian adalah Bunian, tokoh antagonis kaki tangan Panglima timur yang mempunyai kemampuan memanah dan bela diri yang mumpuni. Benar-benar terlihat dingin, sadis dan menyeramkan. Hanya satu pertanyaan kecil yang membuat saya penasaran, kenapa Panglima Timur harus bermata satu(One eye)?..he…

Dan endingnya tadi malam cukup membuat merinding, merinding disini bukan karena takut, tapi karena terharu atau kagum atau tersentuh mungkin. Sudah seharusnya kita mengidolakan Tentara Negara kita bukan?. So bagi teman-teman yang belum melihat tayangannya bisa dicari di youtube.

Terakhir mengambil kata-kata yang sering diucapkan Rizki Hanggono aka Kolonen Bayu Sang Komandan, “Lebih baik pulang nama, daripada harus gagal di medan tugas”, Komando!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline