Lihat ke Halaman Asli

Handi Aditya

TERVERIFIKASI

Pekerja teks komersil. Suka menulis, walau aslinya mengetik.

Benarkah Liga Italia Sudah Sangat Membosankan?

Diperbarui: 22 Juni 2020   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: inter.it

Saya tergelitik dengan cuitan seorang Liverpoodlian di atas, yang menyebutkan bahwa, Liga Italia sudah sangat membosankan sejak terungkapnya skandal Calciopoli di tahun 2006 silam.

Tentu tidak ada yang salah dengan argumen tadi. Sah-sah saja, siapapun bebas berpendapat.

Hanya saja yang membuat saya geli, bukan karena yang mengatakannya adalah seorang fans dari klub yang tak pernah menjuarai liga dalam kurun waktu Calciopoli hingga sekarang.

Namun lebih kepada rasa penasaran, mengapa Liga yang telah banyak menelurkan ahli strategi nomor wahid di liga-liga terbaik dunia ini, bisa dianggap begitu membosankan. Apa yang salah?

Saya mulai mengikuti kompetisi membosankan ini sejak era trio Belanda menggila bersama AC Milan.

Ya, sewaktu kecil saya adalah seorang Milanisti.

Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai jatuh cinta pada sosok pemain berambut perak, berseragam hitam-putih. Namanya Fabrizio Ravanelli. Pemain ini tak terlalu sering pamer skill, tak punya kemampuan berlari kencang.

Tapi sebagaimana striker seharusnya bekerja, ia tahu caranya membuat gol-gol penting. Berkat lelaki ini pula, saya menjadi seorang Juventini sampai hari ini.

Bagi saya, menjadi pendukung setia Juventus, tak ubahnya seperti sebuah anugerah, namun sekaligus juga sebuah kutukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline