Lihat ke Halaman Asli

Hajad Priyadi

Guru SMK HangTuah 2 Jakarta

Sujud yang Menyatu: Tiada Dua, Hanya Satu

Diperbarui: 29 September 2025   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Dok. Pribadi (AI Generated)

Dalam hening sujudku,
aku merasa terpisah---
aku hamba, Engkau Tuhan.

Namun semakin jauh ku melangkah,
semakin sirna batas antara aku dan Engkau.
Doa-doaku bergaung,
tapi gema itu kembali kepadaku,
seakan suara-Mu sendiri yang berbisik.

Siapakah yang menunduk di hadapan cahaya?
Siapakah yang menerima sujudku?
Adakah dua, atau hanya satu?

Di balik hijab ego, aku hanyalah bayang,
cermin retak yang memantulkan sinar-Mu.
Saat aku hilang dalam-Mu,
tiada lagi "aku" yang berdoa,
tiada lagi "Engkau" yang menerima---
hanya Ada-Mu yang abadi.

Maka tersingkaplah rahasia:
Yang menyembah adalah yang disembah,
Yang mencari adalah Yang ditemukan,
Yang fana hanyalah jalan menuju Yang Kekal.

Dan aku pun larut dalam samudra tak bertepi,
gelombang-gelombang diriku luluh
menyatu dengan lautan asal.
Tiada bedanya setetes air dengan samudra
ketika ia kembali pulang.

Di situlah aku mengerti,
bahwa setiap tarikan nafasku adalah tasbih,
setiap degup jantungku adalah tahmid,
dan setiap gerak sujudku
adalah Engkau yang menyembah diri-Mu sendiri
melalui bayangan yang disebut "aku".

Maka tunduklah seluruh semesta,
dari bintang, angin, dan tanah,
dalam irama abadi yang tak pernah padam:
Engkau menyembah-Mu,
Engkau memuji-Mu,
Engkau memuliakan-Mu.

Aku hanyalah saksi dari rahasia besar itu,
rahasia yang tak sanggup kuucapkan,
hanya bisa kurasakan dalam sunyi terdalam:
Bahwa di ujung segala pencarian,
tiada lagi "aku" dan "Engkau" yang berpisah,
hanya Satu yang ada sejak mula
dan kekal selamanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline