Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Petani Bukit Jambi Way Kanan Olah Kulit Kopi Jadi Kompos Ramah Lingkungan

Diperbarui: 25 Agustus 2025   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompos  campuran kulit kopi, cincangan gedebog pisang dan kohe siap diaplikasi di kebun petani di Bukit Jambi, Way Kanan (dok foto: Gregorius Nafanu)

Petani Bukit Jambi di Kampung Gunung Katun, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung, punya inovasi menjaga kesuburan tanah. 

 Mereka sudah terbiasa membuat pupuk kompos dari sumber daya lokal yang mudah ditemukan di sekitar kebun. Bahan utamanya berupa kulit kopi, cincangan gedebog pisang, dan kotoran hewan.

Daripada membuang limbah pertanian, petani memanfaatkannya kembali menjadi pupuk organik.

Cara ini tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem lahan.

Kulit kopi yang biasanya menumpuk saat panen justru menjadi bahan dasar kompos bernutrisi tinggi. Sementara gedebog pisang yang dicacah halus berfungsi sebagai sumber serat organik. 

Kotoran hewan, baik dari sapi maupun kambing, menambah kandungan nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman.

Untuk mempercepat proses fermentasi, petani menggunakan aktivator  berupa EM4 (Effective Microorganisms) yang dicampur dengan molasi dari gula tebu. 

Molasi berfungsi sebagai makanan mikroba sehingga proses penguraian lebih cepat dan hasil kompos lebih matang.

Proses pembuatan pupuk kompos dimulai dengan mencampur kulit kopi, gedebog pisang cincang, dan kotoran hewan dalam perbandingan seimbang. 

Setiap tahun, petani Alex produksi pupuk kompos hingga 5 ton (dok foto: Gregorius Nafanu)

Kemudian larutan EM4 dan molasi disiramkan secara merata. Campuran itu lalu ditutup terpal agar fermentasi berlangsung optimal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline