Lihat ke Halaman Asli

Gen Z Melek Finansial : Tren, Tantangan dan Peluang

Diperbarui: 1 September 2025   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belanja Online (sumber : AI Generate)

Generasi Z merupakan mereka yang lahir antara tahun 1997-2012. Saat ini generasi Generasi Z mulai memasuki fase usia produktif dan menjadi salah satu penggerak utama roda perekonomian global. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gen Z tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sangat dipengaruhi oleh teknologi digital. Sejak usia belia, mereka akrab dengan telepon pintar, media sosial, serta berbagai layanan berbasis internet. Kondisi ini membentuk pola pikir, kebiasaan, dan perilaku finansial yang tentu berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.  

Generasi ini menghadirkan dinamika baru dalam sistem keuangan modern. Perkembangan teknologi finansial (financial technology atau fintech), meningkatnya fenomena cashless society, serta tren investasi berbasis digital menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan finansial Gen Z. Namun, di balik peluang besar yang ditawarkan, terdapat pula tantangan yang perlu diantisipasi dengan serius terutama terkait dengan gaya hidup konsumtif, rendahnya literasi keuangan, serta risiko investasi yang berlebihan.

Tren Finansial Generasi Z

Salah satu tren paling menonjol pada Generasi Z adalah semakin kuatnya pergeseran menuju sistem transaksi nontunai. Dompet digital, kartu debit, kartu kredit, hingga layanan pembayaran berbasis kode QR seperti QRIS menjadi sarana utama dalam aktivitas ekonomi sehari-hari. Mereka menganggap metode ini jauh lebih praktis, efisien, dan sesuai dengan gaya hidup serba cepat yang mereka jalani.

Selain itu, Gen Z juga menunjukkan minat tinggi terhadap dunia investasi. Instrumen keuangan seperti saham, reksa dana, hingga mata uang kripto semakin populer di kalangan anak muda. Media sosial turut berperan besar dalam menyebarkan tren ini, baik melalui konten edukatif maupun sekadar ajakan untuk mencoba. Fenomena ini mengindikasikan adanya kesadaran awal mengenai pentingnya investasi, meskipun masih perlu diimbangi dengan pemahaman mendalam mengenai risiko yang ada.

Tidak hanya itu, perkembangan e-commerce dan ekonomi digital juga memengaruhi perilaku konsumsi Gen Z. Berbagai platform belanja daring menawarkan kemudahan akses dan pilihan produk yang melimpah, disertai sistem pembayaran instan. Kombinasi antara media sosial dan e-commerce telah menciptakan budaya konsumsi berbasis tren, di mana keputusan pembelian kerap dipengaruhi oleh konten viral, influencer, atau sekadar keinginan untuk mengikuti arus.

Tantangan Finansial yang Dihadapi Gen Z

Di balik tren yang positif, Generasi Z juga menghadapi sejumlah tantangan serius. Pertama, kecenderungan untuk bersikap konsumtif menjadi masalah utama. Kemudahan dalam melakukan transaksi digital sering kali mendorong mereka berbelanja secara impulsif tanpa perencanaan matang. Hal ini semakin diperparah dengan budaya Fear of Missing Out (FOMO), yakni rasa takut tertinggal dari tren yang sedang populer di media sosial.

Kedua, literasi keuangan yang masih terbatas membuat Gen Z rentan dalam mengelola uang mereka. Banyak di antara mereka yang mulai berinvestasi tanpa pemahaman memadai mengenai instrumen yang dipilih. Misalnya, sebagian memilih berinvestasi pada aset berisiko tinggi seperti mata uang kripto hanya karena tergiur potensi keuntungan cepat, tanpa mempertimbangkan risiko kerugian yang besar. Kurangnya pengetahuan ini berpotensi menimbulkan kerugian finansial dan kekecewaan jangka panjang.

Ketiga, fenomena “hidup hanya sekali” (you only live once atau YOLO) juga memengaruhi pola pikir finansial Gen Z. Prinsip ini sering kali mendorong mereka lebih mengutamakan pengeluaran untuk gaya hidup, hiburan, serta pengalaman sesaat dibandingkan menabung atau merencanakan keuangan untuk masa depan. Jika tidak dikelola dengan baik, pola pikir semacam ini dapat menghambat pencapaian kemandirian finansial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline